Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Pembiayaan Syariah Tumbuh 130 Persen, Bank Syariah Perkuat Alternatif Pembiayaan Halal

Kompas.com - 24/10/2025, 10:41 WIB
Debrinata Rizky,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mega Syariah mencatatkan pertumbuhan pesat pada kartu kredit syariah, seiring dengan meningkatnya tren penggunaan kartu kredit.

Tercatat, realisasi pembiayaan Syariah Card hingga September 2025 sebesar Rp 222,06 miliar atau tumbuh sebesar 130 persen atau Rp 125,54 miliar dibandingkan dengan posisi September 2024.

Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan data Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), hingga Juni 2025 jumlah kartu kredit yang beredar mencapai 18,8 juta kartu, meningkat 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Syariah Card Division Head Bank Mega Syariah, Eva Dahlia, mengatakan lonjakan tersebut mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk kartu pembiayaan berbasis prinsip syariah yang transparan dan bebas riba.

“Kami melihat tren penggunaan Syariah Card terus meningkat seiring dengan tumbuhnya literasi keuangan syariah di masyarakat. Nasabah tidak hanya menggunakan kartu ini untuk kebutuhan konsumtif, tetapi juga produktif dan sosial, seperti berbelanja di merchant halal, perjalanan ibadah, hingga menyalurkan sedekah,” ujar Eva dalam keterangan resmi yang dilansir pada Jumat (24/10/2025).

Seiring tren tersebut, perbankan syariah semakin aktif menyediakan alternatif pembiayaan sesuai prinsip syariah melalui produk kartu pembiayaan atau Syariah Card.

Berbeda dengan kartu kredit konvensional yang berbasis bunga, kartu pembiayaan syariah dijalankan tanpa riba dengan mengacu pada tiga akad utama, yaitu kafalah (penjaminan), ijarah (jasa), dan qardh (pinjaman kebajikan).

Dalam skema ini, bank tidak mengenakan bunga atau denda keterlambatan berbasis persentase.

Sebagai gantinya, nasabah hanya membayar ujrah atau biaya layanan yang telah disepakati di awal, sementara sanksi keterlambatan (ta’widh) bersifat sosial dan disalurkan untuk kegiatan kemanusiaan.

Pendapatan bank berasal dari ujrah, biaya tahunan, biaya keanggotaan, serta merchant fee, seluruhnya dijalankan secara transparan tanpa unsur riba.

Model ini menunjukkan arah baru menuju sistem fee-based income yang etis dan berkelanjutan.

Bagi nasabah, kartu pembiayaan syariah menawarkan kemudahan transaksi, cicilan tanpa bunga di sejumlah merchant, akses promo menarik, serta jaminan kepatuhan terhadap prinsip halal dalam setiap aktivitas finansial.

Menurut Eva, strategi pengembangan Syariah Card ditempuh melalui kolaborasi dengan ekosistem CT Corpora, digitalisasi fitur di aplikasi m-Syariah, perluasan jaringan merchant, serta program poin yang bisa ditukar dengan sedekah.

Inovasi tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Bank Mega Syariah dalam industri kartu pembiayaan syariah sekaligus meningkatkan loyalitas nasabah di segmen ritel.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau