Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Naik Lagi, Imbas The Fed dan "Rapuhnya" Kesepakatan Dagang AS-China

Kompas.com - 31/10/2025, 06:45 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com — Harga emas dunia menguat hampir 2 persen pada Kamis (31/10/2025), didorong keputusan Federal Reserve memangkas suku bunga dan kekhawatiran pasar atas rapuhnya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Harga emas spot naik 1,8 persen menjadi 3.999,19 dollar AS atau sekitar Rp 65,5 juta per ounce. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember bertambah 0,3 persen ke posisi 4.011,8 dollar AS atau sekitar Rp 66 juta per ounce.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya akan menurunkan tarif terhadap China menjadi 47 persen dari sebelumnya 57 persen. 

Langkah itu diambil sebagai imbalan atas janji Beijing untuk melanjutkan pembelian kedelai dan ekspor logam tanah jarang dari AS, serta menindak perdagangan gelap fentanyl.

“Kami sempat melihat sedikit pelemahan (pada harga emas)... tetapi ketika detail kesepakatan AS-China keluar dan orang-orang menyadari bahwa itu adalah kesepakatan yang cukup kosong, pasar kembali kehilangan optimisme bahwa perang dagang telah berakhir,” ujar Managing Partner CPM Group, Jeffrey Christian, dikutip dari CNBC.

Baca juga: Harga Emas Dunia Capai Titik Terendah dalam 3 Pekan, Pasar Masuk Level Jenuh Beli?

The Fed pangkas suku bunga

Pasar saham global tercatat melemah karena investor menilai gencatan dagang tersebut mungkin tidak akan bertahan lama.

Sementara itu, Federal Reserve sehari sebelumnya memutuskan memangkas suku bunga sesuai ekspektasi pasar. 

Namun, bank sentral AS itu memberi sinyal bahwa langkah tersebut bisa menjadi pemangkasan terakhir tahun ini, di tengah ancaman dampak penutupan sebagian aktivitas pemerintahan yang berpotensi menghambat publikasi data ekonomi penting.

Baca juga: Harga Emas Dunia Tembus 4.000 Dollar AS Per Troy Ons, Begini Cara Hitung ke Rupiah Per Gram

Dalam kondisi suku bunga rendah, emas menjadi instrumen yang lebih menarik karena tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) dan cenderung menguat di tengah ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik.

Wells Fargo Investment Institute pun menaikkan proyeksi harga emas akhir tahun 2026 menjadi kisaran 4.500 hingga 4.700 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 74,2 juta hingga Rp 77,6 juta, dari perkiraan sebelumnya 3.900 hingga 4.100 dollar AS per ounce.

“Kami memperkirakan tanda tanya ini akan terus mendukung permintaan emas, baik dari sektor swasta maupun resmi, dan mendorong harga ke level yang lebih tinggi,” tulis analis Wells Fargo dalam risetnya.

Baca juga: Harga Emas Dunia Diprediksi Baru Akan Turun pada Semester II 2026

Harga perak dunia ikut terkerek

Selain emas, harga logam mulia lain juga turut menguat. Harga perak naik 2,3 persen menjadi 48,64 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 802.000.

Harga platinum naik 1,1 persen menjadi 1.603,36 dollar AS atau sekitar Rp 26,5 juta per ounce, sedangkan palladium naik 2 persen ke 1.439,43 dollar AS atau sekitar Rp 23,8 juta per ounce.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau