BANJARBARU, KOMPAS.com - Satu jasad korban jatuhnya helikopter PK-RGH berhasil dievakuasi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Tujuh jasad lainnya masih dalam proses evakuasi dan belum sampai ke posko lapangan di Desa Emil Baru, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, mengatakan kondisi medan dan cuaca cukup menyulitkan proses evakuasi terhadap tujuh jasad korban.
"Kami gak bisa cepat karena hujan dan medan yang cukup terjal. Itu sebabnya belum sampai ke posko," ujar Yudhi kepada wartawan, Kamis (4/9/2025).
Baca juga: Kronologi Helikopter PK-RGH Hilang Kontak di Tanah Bumbu, Baru Mengudara 8 Menit
Untuk kondisi jasad yang ditemukan, Yudhi memastikan telah dibersihkan.
Sebagian jasad korban bahkan tak utuh saat ditemukan. "Ada bagian tubuh yang terpotong atau tak utuh," ungkap Yudhi.
Meski terkendala medan dan cuaca, Yudhi memperkirakan jika seluruh jasad korban akan tiba di posko lapangan hari ini dan selanjutnya segera dibawa ke Banjarmasin untuk proses identifikasi.
"Intinya evakuasi harus selesai hari ini juga," pungkas Yudhi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah helikopter PK-RGH milik Eastindo Air dilaporkan hilang kontak di wilayah Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, pada Senin (1/9/2025).
Helikopter dengan kode BK 117-D3 tersebut berangkat dari Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalsel, dengan tujuan Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dari data manifest penumpang yang dirilis oleh Basarnas Banjarmasin, terdapat delapan orang yang berada di dalam helikopter.
Dua orang merupakan pilot dan teknisi mesin atau engineer, sementara enam orang lainnya adalah penumpang.
Berdasarkan waktu keberangkatan sampai dengan dinyatakan hilang kontak, helikopter PK-RGH baru mengudara selama delapan menit.
Setelah dinyatakan hilang kontak, tim SAR akhirnya menemukan puing helikopter PK-RGH di tengah hutan Tanah Bumbu dalam keadaan hangus, diduga terbakar setelah menghantam pepohonan pada Rabu (3/9/2025) sore.
Selain puing heli, tim SAR juga menemukan seorang jasad yang identitasnya belum diketahui.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini