YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) menemukan empat orang yang sedang melakukan aktivitas treking di Bukit Kukusan, yang terletak di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Keempat wisatawan tersebut diberikan sosialisasi mengenai larangan beraktivitas di lokasi tersebut dan diminta untuk menghapus konten yang telah mereka unggah di media sosial.
"Dalam beberapa waktu terakhir ini bermunculan akun media sosial terutama di TikTok yang mengunggah aktivitas wisata tidak pada lokasi yang diperkenankan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Muhammad Wahyudi, Jumat (17/10/2025).
Baca juga: 2 Hari Hilang, Pria Asal Magelang Ditemukan di Lereng Merapi
Ia menekankan bahwa Bukit Kukusan bukanlah lokasi yang aman untuk kegiatan wisata.
Wahyudi menjelaskan bahwa Bukit Kukusan secara administratif terletak di Kabupaten Klaten dan berada di luar zona pemanfaatan, yang merupakan area yang diperbolehkan untuk kegiatan wisata alam.
Lokasi ini juga berada dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Aktivitas di Bukit Kukusan sangat berbahaya karena topografi yang curam, terdapat jurang di sisi kiri, kanan, dan bagian depan," tambahnya.
Baca juga: Cegah Kerusakan Lingkungan, Jalur Liar Motor Trail di Lereng Merapi Ditutup Portal
Pada Kamis (16/10/20254), petugas Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) wilayah Kemalang dan Cangkringan melakukan patroli di Bukit Kukusan dan menemukan empat orang yang sedang treking, yaitu RD, FP, dan S yang merupakan warga Kabupaten Sleman, serta WL yang berasal dari Klaten.
"Petugas menyampaikan sosialisasi larangan trekking di Bukit Kukusan, radius aman beraktivitas, dan lokasi yang boleh dikunjungi oleh wisatawan. Keempatnya juga bersedia menghapus dokumentasi yang sempat diambil," tuturnya.
Setelah sosialisasi, petugas memasang papan larangan treking di area Bukit Kukusan.
Balai Taman Nasional Gunung Merapi juga berupaya menginventarisasi akun-akun media sosial yang mengunggah konten di Bukit Kukusan.
Mereka memberikan sosialisasi bahwa lokasi tersebut bukan area wisata dan beraktivitas di sana sangat berbahaya.
Baca juga: Sultan Pastikan Tak Ada Lagi Warga Tambang Lereng Merapi, Beralih Jadi Petani Kopi
Selain itu, mereka juga meminta agar konten yang diunggah di Bukit Kukusan dihapus.
Wahyudi mengingatkan masyarakat bahwa untuk kegiatan wisata, telah disediakan lima destinasi wisata alam (OWA) resmi.
"Untuk kegiatan wisata sudah disediakan lima OWA, yaitu Jurang Jero (Magelang), Telogo Muncar (Sleman), Plunyon dan Kalikuning Park (Sleman), serta Kalitalang (Klaten)," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang