Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya Konsumsi Santan Berlebihan, Bikin Perut Kembung

Kompas.com - 01/05/2025, 12:14 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Santan membuat makanan jadi lebih gurih dan nikmat. Namun, terdapat bahaya jika mengonsumsi santan berlebihan, khususnya untuk kesehatan. 

Dilansir dari Antara, Kamis (1/5/2025), simak beberapa efek sampingnya mengonsumsi santan terlalu banyak berikut ini.

Baca juga: Resep Ayam Bakar Santan, Bumbunya Gurih dan Meresap

Bahaya konsumsi santan berlebihan

1. Gangguan pencernaan

Ilustrasi santan. Santan mengandung lemak yang susah dicerna tubuh.SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H Ilustrasi santan. Santan mengandung lemak yang susah dicerna tubuh.

Santan mengandung lemak yang susah dicerna tubuh. Makan makanan bersantan dalam jumlah besar bisa menyebabkan perut kembung, diare, atau sembelit.

Tak hanya itu, proses pencernaan pun jadi melambat dan perut terasa tidak nyaman.

Baca juga: Cara Membuat Pepes Tahu Tanpa Santan, Tetap Enak dan Sehat

2. Memicu asam lambung

Ilustrasi santan kelapa. Jika mengidap maag atau gangguan lambung, mengonsumsi santan yang berlebihan bisa memperburuk kondisi itu.SHUTTERSTOCK/MARCIN JUCHA Ilustrasi santan kelapa. Jika mengidap maag atau gangguan lambung, mengonsumsi santan yang berlebihan bisa memperburuk kondisi itu.

Jika mengidap maag atau gangguan lambung, mengonsumsi santan yang berlebihan bisa memperburuk kondisi itu.

Santan bisa merangsang produksi asam lambung berlebih. Akibatnya, kamu bisa merasakan nyeri di dada (heartburn) dan mual.

Baca juga: Cara Membuat Soto Betawi Sederhana Tanpa Susu, Lezat Hanya Pakai Santan

3. Berat badan naik

ilustrasi santan. Makanan bersantan umumnya tinggi kalori dan lemak.SHUTTERSTOCK/Halyna Rubets ilustrasi santan. Makanan bersantan umumnya tinggi kalori dan lemak.

Makanan bersantan umumnya tinggi kalori dan lemak. Akibatnya, bila dikonsumsi berlebihan, bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

Jika kamu mengonsumsi makanan bersantan bersamaan dengan karbohidrat tinggi, misalnya ketupat atau nasi, berat badan bisa naik dalam waktu singkat.

Baca juga: Resep Bubur Ayam Sederhana, Gurih Pakai Santan untuk Sarapan

4. Kolesterol naik

Ilustrasi santan. Lemak jenuh dalam santan disebut bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).SHUTTERSTOCK/Nataliya Arzamasova Ilustrasi santan. Lemak jenuh dalam santan disebut bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Lemak jenuh dalam santan disebut bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Jika dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah besar, risiko penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi pun ikut meningkat.

Baca juga: Kenapa Santan Cepat Basi?

5. Risiko alergi

Ilustrasi santan kental. Walaupun jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi santan dalam jumlah besar.SHUTTERSTOCK/ALGUS Ilustrasi santan kental. Walaupun jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi santan dalam jumlah besar.

Walaupun jarang, beberapa orang bisa mengalami alergi setelah mengonsumsi santan dalam jumlah besar.

Beberapa gejalanya, antara lain ruam kulit, gatal, pembengkakan, atau gangguan pernapasan. Risiko ini lebih tinggi jika kamu memiliki alergi terhadap kelapa atau kacang-kacangan.

Baca juga: 7 Tips Pilih Kelapa untuk Santan, Lihat Teksturnya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau