Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buronan Paling Dicari di Sri Lanka Sembunyi di Indonesia Ditangkap

Kompas.com - 28/08/2025, 18:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Sebanyak enam buron Sri Lanka ditemukan bersembunyi di Indonesia pada Kamis (28/8/2025), salah satunya adalah Kelehelbaddara Padme yang paling dicari.

Sekretaris Kementerian Keamanan Publik Ravi Seneviratne mengatakan bahwa polisi Indonesia telah menahan enam buron tersebut yang terlibat beberapa kasus pembunuhan dan kejahatan terorganisir terkait narkoba.

“Ini adalah kali pertama kami menangkap sejumlah besar tersangka di luar negeri," kata Seneviratne sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Eks Presiden Sri Lanka Wickremesinghe Masuk ICU Usai Ditahan atas Kasus Korupsi

Sementara ini, belum ada komentar atau konfirmasi langsung yang tersedia dari pihak berwenang Indonesia.

Inspektur Jenderal Polisi Sri Lanka Priyantha Weerasooriya menyebutkan bahwa enam buron itu meliputi lima pria dan satu wanita.

Mereka ditangkap setelah operasi gabungan di Indonesia yang melibatkan intelijen India.

Weerasooriya menjelaskan bahwa enam buronan ini adalah subjek red notice Interpol.

Baca juga: Bus Penuh Sesak Penumpang Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 15 Tewas

Satu di antaranya adalah Mandinu Padmasiri Perera atau lebih dikenal sebagai Kelehelbaddara Padme, yang dituduh mengatur pembunuhan rivalnya di ruang sidang di ibu kota Sri Lanka, Colombo.

Menurut data kepolisian, 42 orang tewas dalam 80 kasus penembakan terkait geng tahun ini.

Weerasooriya mengatakan, para pemimpin geng melarikan diri dari Sri Lanka setelah Presiden Anura Kumara Dissanayake berkuasa tahun lalu, dan berjanji untuk menindak korupsi dan kejahatan terorganisir.

"Tokoh-tokoh dunia kejahatan terorganisir tidak lagi memiliki pelindung politik yang mereka nikmati sebelumnya," kata Weerasooriya.

"Itulah mengapa mereka sekarang beroperasi dari luar negeri," imbuhnya.

Baca juga: Pria Sri Lanka Diculik Mantan Pacarnya di Malaysia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau