Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Demo "Melbourne Bergerak", Amarah Diaspora RI pada Pemerintah Indonesia

Kompas.com - 05/09/2025, 22:50 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Warga Indonesia hadir dalam aksi unjuk rasa bertajuk "People Taking Back Power – Rakyat Indonesia Berkuasa!" di Federation Square, pusat Kota Melbourne, Selasa (2/9/2025).

Acara yang diikuti ratusan orang tersebut diselenggarakan oleh organisasi Melbourne Bergerak, menjadi salah satu unjuk rasa terkait Indonesia yang terbesar yang pernah digelar.

"Hari ini kita bergerak di sini, berkumpul untuk membela kemanusiaan," ujar Pipin Jamson, yang mengkoordinir aksi di Melbourne.

Baca juga: Diaspora Indonesia di Philadelphia Sambut Ramadhan, Ada yang Kangen Tahu Bulat

"Kita boleh bangga dengan apa yang kita lakukan hari ini karena ini adalah forum rakyat yang sebenarnya."

Ratusan warga tergabung dalam aksi di Melbourne, Australia.ABC NEWS/NATASYA SALIM via ABC INDONESIA Ratusan warga tergabung dalam aksi di Melbourne, Australia.
Dalam memulai orasinya, Pipin merujuk pada Affan Kurniawan, yang meninggal setelah dilindas mobil Brimob.

"Hari ini kita harus bersatu karena ojol ditindas, dilindas, bahkan sebelum dilindas oleh truk Barracuda itu sudah dilindas oleh kapitalisme, sudah digilas oleh gig economy," ujarnya diikuti sahutan para peserta.

Warga menyuarakan aspirasi mereka dalam aksi di Melbourne kemarin.ABC NEWS/NATASYA SALIM via ABC INDONESIA Warga menyuarakan aspirasi mereka dalam aksi di Melbourne kemarin.
Flo, mahasiswi S2 di University of Melbourne, mengaku merasa "terkuatkan" melihat kerumunan orang "dari semua lapisan masyarakat" turut hadir di Melbourne,

"Ini menunjukkan bahwa pemerintah sudah kelewatan batas sehingga setiap orang dari segala kalangan, dari segala profesi semuanya datang untuk menunjukkan kekecewaannya kepada pemerintah," ujarnya.

"Kami tidak ingin hanya ada ucapan permintaan maaf, atau hanya ada anggota yang di-nonaktifkan, tapi kami benar-benar meminta ada perubahan di pemerintah, ada reformasi."

Flo (kiri) dan Marya Yenita Sitohang senang melihat partisipasi warga Indonesia dalam aksi yang diselenggarakan Melbourne Bergerak.ABC NEWS/ERWIN RENALDI via ABC INDONESIA Flo (kiri) dan Marya Yenita Sitohang senang melihat partisipasi warga Indonesia dalam aksi yang diselenggarakan Melbourne Bergerak.
Anak-anak muda yang datang ke unjuk rasa ini juga menegaskan bahwa mereka bukan digerakkan atau didanai pihak asing dalam menyuarakan pendapatnya.

Seperti yang dikatakan Marya Yenita Sitohang, mahasiswi S3 di University of Melbourne, bahwa ini adalah "gerakan organik" yang dilakukan warga Indonesia di Australia.

"Ini adalah gerakan organik yang terjadi di seluruh dunia karena kami rakyat Indonesia dan kami benar-benar kecewa dengan apa yang dilakukan pemerintah saat ini," ujarnya.

"Kita semua sama-sama marah dan (aksi ini) memvalidasi semua perasaan yang ada pada diri kita masing-masing."

Rafflialdi Hugo Atthareq mengatakan, rasa nasionalismenya tidak pernah luntur.ABC NEWS/ERWIN RENALDI via ABC INDONESIA Rafflialdi Hugo Atthareq mengatakan, rasa nasionalismenya tidak pernah luntur.
Rafflialdi Hugo Atthareq yang sedang mendalami ilmu S2 di University of Melbourne mengatakan, rasa nasionalismenya "tidak akan pernah luntur" meski tidak berada di Indonesia.

"Walaupun kita jauh, kita juga merasa akan berdampak kepada kita dan itu sangat penting," ujar pria yang akrab disapa Hugo tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Ditolak 50 Kali Wawancara Kerja, Wanita Brasil Ini Curiga Penampilannya Jadi Hambatan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
PM Jepang Shigeru Ishiba Siap Mundur untuk Hindari Perpecahan Partai
Global
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Ditinggal Merokok Ayah, Mobil Terperosok ke Sungai, 2 Anak Tewas Tenggelam
Global
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Israel Sebut Pengungsian Warga Palestina Sukarela, Mesir: Omong Kosong
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau