Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan dalam Rapat Paripurna DPRD Pati: Pemakzulan Bupati Sudewo Ditolak

Kompas.com - 01/11/2025, 05:45 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com -  Rapat paripurna kedua DPRD Pati yang diadakan pada Jumat (31/10/2025) malam dengan agenda "Penyampaian Hak Menyatakan Pendapat Anggota DPRD Pati Tentang Kebijakan Bupati Pati" berlangsung penuh ketegangan. 

Sejumlah anggota DPRD mengusulkan pemakzulan Bupati Sudewo, sementara yang lain merekomendasikan agar kepemimpinan bupati dilanjutkan dengan perbaikan kinerja.

Hasil Pemungutan Suara: Rekomendasi Perbaikan Kinerja Bupati

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, yang memimpin sidang, meminta peserta rapat untuk mengacungkan tangan bagi mereka yang setuju dengan pemakzulan Bupati Sudewo. 

Baca juga: Dari 7 Fraksi, Hanya PDI-P yang Menilai Bupati Pati Sudewo Layak Dimakzulkan

Hasilnya, 13 anggota DPRD yang hadir mengangkat tangan sebagai tanda setuju terhadap pemakzulan. 

Namun, peserta rapat lainnya menunjukkan ketidaksetujuan dan mendukung rekomendasi perbaikan kinerja bupati.

Dengan hasil pemungutan suara tersebut, keputusan akhir adalah rekomendasi agar Bupati Sudewo melakukan perbaikan kinerja, bukan pemakzulan. 

Dari total 50 kursi anggota DPRD Pati, satu orang tidak hadir, sehingga hasil suara adalah 13 untuk pemakzulan dan 36 untuk perbaikan kinerja.

Baca juga: Fraksi PDIP Blak-blakan Pemakzulan Bupati Pati Sudewo Gagal: Awalnya Kompak

Fraksi PDI-P Mendukung Pemakzulan

Ali Badrudin mengungkapkan bahwa dari delapan partai atau tujuh fraksi di DPRD Pati, hanya Fraksi PDI Perjuangan yang mendukung pemakzulan Bupati Sudewo. 

“Fraksi PDI Perjuangan menghendaki agar Pak Bupati dimakzulkan, tetapi ada enam fraksi lainnya, yaitu Gerindra, PPP, PKB, Demokrat, PKS, dan Golkar, yang menghendaki agar Bupati ini diberikan rekomendasi untuk perbaikan ke depan,” kata Ali.

Baca juga: Bupati Pati Sudewo Gagal Dimakzulkan, Ketua DPRD: Mohon Maaf kepada Seluruh Masyarakat

Permintaan Maaf dan Tanggapan Masyarakat 

Usai rapat paripurna, Ali Badrudin meminta maaf kepada masyarakat terkait hasil rapat tersebut. 

“Mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pati, itulah hasil akhir yang disampaikan oleh teman-teman DPRD Pati,” ungkap Ali.

Sementara itu, kelompok massa yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu (MPB) tidak puas dengan hasil keputusan tersebut dan membubarkan diri setelah rapat selesai. 

Koordinator MPB, Teguh Istiyanto, mengekspresikan kekecewaannya terhadap anggota DPRD Pati yang menolak pemakzulan. 

"Kalau DPRD tadi tidak memakzulkan, berarti DPRD itu pengkhianat rakyat," ucap Teguh.

Baca juga: Ribuan Warga MPB Bertahan di Alun-Alun Pati hingga Sidang Paripurna Selesai

Mosi Tidak Percaya dan Protes Massa

Teguh menegaskan bahwa kelompoknya akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap anggota DPRD Pati dan mengancam untuk "mengeksekusi" tindakan selanjutnya jika mereka tidak mundur.

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau