KOMPAS.com - Johor Darul Ta'zim (JDT) kembali menjadi sorotan usai diketahui memblokir akses kunjungan dari Indonesia di laman resminya, johorsoutherntigers.my.
Pemblokiran ini diduga berkaitan dengan sanksi FIFA terhadap tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang dinilai tidak sah.
Tiga dari tujuh pemain tersebut diketahui membela JDT, yakni Hector Hevel, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.
FIFA menjatuhkan hukuman berupa denda dan larangan tampil selama 12 bulan bagi ketujuh pemain tersebut di seluruh kompetisi sepak bola. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) juga mendapat sanksi atas pelanggaran dalam proses naturalisasi itu.
Baca juga: Skandal 7 Pemain Naturalisasi, Malaysia Bisa Turun 10 Peringkat di Ranking FIFA
Hingga Selasa (30/9/2025) sore, situs resmi JDT tidak dapat diakses oleh pengguna internet dengan alamat IP Indonesia. Ketika mencoba membuka laman tersebut, muncul pesan bertuliskan, "Negara ini diblokir, akses menuju halaman ini dilarang."
BolaSport.com memastikan bahwa situs tersebut bisa diakses jika menggunakan VPN dari luar negeri. Langkah ini memunculkan dugaan bahwa pemblokiran memang ditujukan secara khusus terhadap pengguna dari Indonesia.
Tindakan ini terjadi di tengah ketegangan pasca pernyataan kontroversial pemilik JDT, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim atau Tunku Mahkota Johor (TMJ), yang menuding Indonesia berada di balik sanksi FIFA.
TMJ sempat mengunggah kalimat "Siapa yang ada di New York?" di media sosialnya, merujuk pada pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden FIFA Gianni Infantino. Ia juga sempat mengunggah foto Gianni Infantino bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Baca juga: Skandal Naturalisasi Disebut Bisa Jadi Aib Sepak Bola Malaysia
Putra Mahkota Johor (TMJ), Tunku Ismail Sultan Ibrahim, berpose dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada suatu pertemuan di DOha, Qatar, pada Desember 2024.Meski sempat menyindir Indonesia, pihak JDT juga merilis pernyataan resmi yang menyayangkan kelalaian FAM.
CEO JDT, Luis Garcia, menyebut pihak klub kecewa karena kesalahan teknis FAM menyebabkan tiga pemain mereka mendapat hukuman.
"JDT kecewa bahwa kesalahan teknis dalam proses penyetoran dokumen oleh FAM telah menimbulkan hukuman bagi tiga pemain Malaysia yang bermain untuk JDT," ujar Garcia.
Baca juga: FIFA Batalkan Kemenangan Afrika Selatan, Bagaimana dengan Malaysia?
Ia menambahkan, klub berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar ketiga pemain bisa kembali bermain.
"Kami berharap masalah ini bisa diselesaikan segera mungkin dan para pemain bisa mewakili JDT secepatnya," lanjutnya.
Sanksi ini datang di saat krusial bagi JDT yang tengah bersiap menghadapi Machida Zelvia di ajang AFC Champions League Elite (ACLE) 2025-2026. Pertandingan dijadwalkan berlangsung di Stadion Sultan Ibrahim, Selasa (30/9/2025) malam WIB.
Pelatih JDT, Xisco Munoz, mengakui timnya kehilangan tiga pemain kunci akibat hukuman FIFA, namun ia menegaskan tim tetap fokus menghadapi laga.
Baca juga: Indonesia Dikaitkan dengan Skandal Naturalisasi Malaysia, Ketua KOI: Jangan Terprovokasi
"Salah satu hal yang sedang kami pikirkan saat ini adalah memberikan fokus maksimal pada para pemain, dan inilah yang sedang kami lakukan," ujar Munoz dikutip dari The Star.
Munoz menambahkan bahwa JDT memiliki kedalaman skuad yang mumpuni untuk mengisi kekosongan pemain yang absen.
"Kami selalu memiliki 33 atau 34 pemain dengan level yang bagus, dan besok pasti kami akan memberikan kesempatan kepada pemain lain," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di BolaSport.com dan Kompas.com dengan judul "Imbas Sanksi FIFA, JDT Coret 3 Pemain Timnas Malaysia Hadapi Klub Jepang".
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang