Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sekolah Terintegrasi yang Akan Dibangun Presiden Prabowo? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 23/10/2025, 18:40 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan rencana Presiden Prabowo Subianto mengenai pembentukan Sekolah Terintegrasi. 

Program ini bertujuan untuk menyediakan sekolah unggul non-asrama bagi anak-anak dengan kondisi ekonomi hampir miskin, pas-pasan, dan cukup.

“Pak Presiden dalam sidang kabinet menyampaikan agar kita menyiapkan konsep sekolah unggul terintegrasi non-asrama,” ujar Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, pada Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Prabowo: Bahasa Portugis Akan Diajarkan di Sekolah-sekolah Indonesia

Sekolah Unggul Terintegrasi di Setiap Kecamatan

Mu'ti mengungkapkan, Presiden Prabowo mengarahkan agar sekolah unggul terintegrasi ini dapat ditemukan di setiap kecamatan, dengan mencakup tiga jenjang pendidikan: SD, SMP, dan SMA. 

Menurutnya, hal tersebut bertujuan untuk memperluas akses pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia.

Mu'ti juga menyebutkan, pihaknya sudah mulai mempelajari beberapa model sekolah yang cocok untuk diterapkan dalam program ini. 

Sebagai contoh, ia menyebutkan sekolah unggul terintegrasi yang dibangun di Samarinda, Kalimantan Timur, yang menggunakan kurikulum Cambridge.

“Sekolah tersebut dilengkapi dengan peralatan yang sangat ideal seperti yang diharapkan Bapak Presiden,” ujarnya.

Baca juga: Mensos Sebut TNI Akan Bantu Penguatan Disiplin di Asrama Sekolah Rakyat

Konsep Sekolah Terintegrasi Masih Diperdalam

Meskipun begitu, Mu'ti menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo mengenai pelaksanaan Sekolah Terintegrasi dalam waktu dekat. 

Namun, pihak Kemendikdasmen akan terus melakukan pendalaman konsep terkait keberadaan sekolah unggul terintegrasi ini. “Secara konsep, kita akan terus lakukan pendalaman,” tambah Mu'ti.

Presiden Prabowo Siap Bangun 7.000 Sekolah Terintegrasi

Presiden Prabowo Subianto sendiri telah menegaskan komitmennya untuk membangun 7.000 Sekolah Terintegrasi di berbagai kecamatan di Indonesia. 

Rencana ini merupakan bagian dari upaya untuk meratakan akses pendidikan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. 

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (20/10/2025), Presiden Prabowo mengatakan bahwa sebuah satuan tugas (satgas) khusus akan dibentuk untuk mempersiapkan pembangunan sekolah-sekolah terintegrasi tersebut.

Sekolah-sekolah ini akan menggabungkan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu, dengan menyasar masyarakat tidak mampu yang berada dalam kategori desil 3 hingga 5. 

“Kita mungkin harus membangun 7.000 sekolah terintegrasi. Sekolah SD, SMP, SMA, atau SMK selama ini terpisah-pisah,” ujar Presiden.

Baca juga: Syarat Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025 untuk Lanjut Sekolah SMA

Halaman:


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau