Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Koleksi Museum California Dicuri, Terjadi 4 Hari Sebelum Pencurian di Louvre

Kompas.com - 31/10/2025, 20:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian California tengah menyelidiki kasus pencurian lebih dari 1.000 koleksi seni dan sejarah di Oakland Museum of California, Amerika Serikat (AS).

Barang-barang yang dicuri meliputi perhiasan logam, keranjang buatan suku asli Amerika, serta benda sehari-hari seperti piala olahraga yang menggambarkan sejarah Negara Bagian tersebut.

Menurut keterangan Kepolisian Oakland, pencurian tersebut terjadi pada Rabu (15/10/2025) dini hari.

Lori Fogarty, Direktur Oakland Museum of California, mengatakan pada Kamis (30/10/2025) bahwa penyelidikan tersebut dibuka ke publik karena ada kemungkinan benda bersejarah yang dicuri akan muncul di pasar loak, toko barang antik, atau pegadaian.

“Kehilangan ini bukan hanya milik museum, ini adalah kehilangan bagi masyarakat, bagi komunitas kita. Kami berharap masyarakat dapat membantu kami menemukan dan mengembalikannya," ujar Fogarty, dilansir dari AP News, Jumat (31/10/2025). 

Baca juga: Video Pelaku Kabur Viral, Ke Mana Perhiasan Museum Louvre Berakhir?

Sejumlah barang yang dicuri

Fogarty menjelaskan bahwa insiden pencurian tersebut tampaknya bukan merupakan pencurian yang direncanakan, melainkan karena adanya kesempatan.

“Kami menduga para pelaku berhasil masuk ke gedung dan mengambil barang-barang yang mudah dijangkau sebelum melarikan diri,” kata Fogarty.

Barang-barang yang dicuri mencakup karya perhiasan dari mendiang seniman sekaligus pengrajin logam Florence Resnikoff.

Selain itu ada juga sepasang gading walrus bertatah ukiran (scrimshaw) karya seniman tak dikenal, serta sejumlah keranjang buatan penduduk asli Amerika.

Sebagian besar barang yang hilang berupa memorabilia sejarah abad ke-20, seperti pin kampanye politik dan piala olahraga.

Baca juga: Update Kasus Pencurian Museum Louvre, Polisi Temukan Jejak DNA yang Diduga Milik Pelaku

Barang curian kemungkinan sudah dijual

Museum tersebut memiliki misi untuk mendokumentasikan seni, sejarah, dan lingkungan alam California.

Koleksinya mencakup karya seniman California sejak akhir abad ke-18 hingga masa kini, serta berbagai artefak, foto, spesimen alam, dan rekaman suara.

Museum tersebut juga dikenal lewat pameran bertema gerakan Black Power dan aktivisme mahasiswa.

John Romero, mantan kapten Kepolisian Los Angeles yang pernah memimpin unit kejahatan komersial, mengatakan bahwa barang-barang curian tersebut kemungkinan besar sudah dijual, mengingat perampokan terjadi dua pekan lalu.

Ia memperkirakan penyidik kini tengah memantau situs jual beli daring seperti Craigslist dan eBay, serta jaringan perdagangan barang antik dan koleksi bersejarah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau