Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Liar di Bantaran Kali Gendong Bikin Saluran Air Tak Lancar

Kompas.com - 03/09/2025, 20:58 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan bangunan liar di Bantaran Kali Gendong RT 20, RW 17, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dinilai membuat saluran air di sekitarnya tak lancar.

"Selokan kalau hujan, airnya mampet di pinggiran atau pembatas jalan, jadi enggak langsung masuk ke kali karena airnya tertahan," ucap Ketua RT 20, RW 17, Henri Kurniawan (48) saat diwawancarai di lokasi, Rabu (3/9/2025).

Henri mengatakan, ketika sudah tergenang, maka air tersebut tak akan mengalir ke kali.

Baca juga: Bangunan Liar di Bantaran Kali Gendong Disewakan Oknum Warga, Tarif Capai Rp1 Juta

Biasanya, air tersebut akan hilang dan kering sendiri jika terkena panas.

"Paling hilangnya karena panas dan kering, untungnya cuma genang dan enggak banjir," tutur Henri.

Belasan bangunan liar bermunculan di bantaran Kali Gendong, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Belasan bangunan liar bermunculan di bantaran Kali Gendong, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.

Henri berharap, agar belasan bangunan liar di bantaran Kali Gendong tersebut segera ditertibkan.

Ia juga ingin agar lahan itu bisa digunakan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan warga sekitar.

Untuk diketahui, ada sekitar 13 bangunan liar yang berdiri di sepanjang 800 meter bantaran Kali Gendong.

Dulu, bantaran Kali Gendong sudah ditertibkan dari bangunan liar oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

Baca juga: RT Akui Sudah 3 Kali Sosialisasi, Bangunan Liar di Kali Gendong Tetap Menjamur

Rencananya lahan itu akan dijadikan ruang terbuka hijau. Namun, belum sempat terealisasi, Ahok justru sudah tidak menjadi gubernur.

Kemudian, selanjutnya di era kepemimpinan Anies Baswedan, lahan itu justru dijadikan sebagai tempat relokasi para pedagang tanaman hias yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Awalnya, hanya ada 10 toko semi permanen yang dihuni oleh pedagang tanaman hias.

Namun, seiring berjalannya waktu, para pedagang tanaman hias justru meninggalkan tokonya karena tak laku dan akses air yang sulit.

Baca juga: Bangunan Liar di Bantaran Kali Gendong Diduga Diperjualbelikan, Jumlahnya Terus Bertambah

Alhasil, sebagian pedagang tanaman hias menjual atau menyewakan kembali toko semi permanen itu ke pedagang lain.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali
Megapolitan
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Pagar Trotoar di Jalan Ciater Raya Serpong Rusak dan Hilang
Megapolitan
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Ruko Fatmawati Terbakar, Karyawan Ngaku Sempat Mimpi Buruk Sebelum Kejadian
Megapolitan
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Puing Sisa Kebakaran Dipajang di Halte Transjakarta Jaga Jakarta
Megapolitan
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Polisi Tangkap Penganiaya Sekuriti di Depok Perkara Portal Kompleks Ditutup
Megapolitan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Suasana Hangat di Peresmian Halte Transjakarta Jaga Jakarta, Penumpang Dapat Bingkisan
Megapolitan
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Pramono: Jakarta Peringkat 17 di Dunia dengan Transportasi Publik Terbaik
Megapolitan
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Selidiki Kasus Affan, Polisi Ambil Rekaman CCTV di TKP Rantis Brimob Lindas Ojol
Megapolitan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Tarif Transjakarta dan MRT Kembali Normal Mulai Hari Ini Usai Digratiskan Sepekan
Megapolitan
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini
Megapolitan
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok
Megapolitan
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Perbaikan JPO Senen dan Polda Metro Rampung Desember, Biaya Capai Rp 20 Miliar
Megapolitan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Pengemudi Ojol Bakal Demo di DPR pada 17 September, Suarakan 7 Tuntutan
Megapolitan
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Di Balik Sorotan Publik Tunjangan Rumah DPRD DKI Kini Menunggu Revisi
Megapolitan
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Wajah Baru Halte Senen Sentral yang Berganti Nama Jaga Jakarta
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau