Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM, Ini 4 Tips Kembangkan Usaha di Tengah Ketatnya Persaingan

Kompas.com - 31/05/2025, 19:22 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjun ke dunia bisnis bukanlah hal mudah. Setelah berhasil merintis, pemilik usaha atau brand owner harus berupaya agar bisnis bertahan dan berkembang di masa depan.

Felicia Regina Tjhang, pemilik UMKM produk perawatan kulit dengan jenama Mirael Sugar Wax membeberkan beberapa tips mengembangkan usaha di tengah ketatnya persaingan.

1. Mindset kolaborasi

Pertama adalah memiliki pola pikir atau mindset bahwa kompetitor bukanlah musuh untuk bersaing namun menjadi teman untuk kolaborasi.

Baca juga: Mirael Sugar Wax, UMKM yang Berawal dari Dapur, Kini Menatap Eropa

Felicia Regina Tjhang, pemilik UMKM Mirael Sugar Wax, ketika berbincang dengan Kompas.com di pabriknya di kawasan Gunung Sindur, Bogor.KOMPAS.com/ELSA CATRIANA Felicia Regina Tjhang, pemilik UMKM Mirael Sugar Wax, ketika berbincang dengan Kompas.com di pabriknya di kawasan Gunung Sindur, Bogor.

Felicia bilang, awalnya ini cukup sulit dijalankan, namun seiring waktu berjalan akan bisa diterapkan. Hal ini pernah terjadi pada usaha Felicia yang memproduksi peralatan cabut bulu atau waxing yang didirikan pada tahun 2013 silam.

Kala itu, usahanya menjadi market leader produk waxing yang bisa dilakukan di rumah. Akan tetapi, pada tahun 2020, dia merasakan banyak kompetitor lain yang mengikuti produknya.

“Awalnya aku sempat marah banget, kesal bukan main, tapi satu sisi aku berpikir kalau mereka kujadikan kompetitor artinya fokusku nanti hanya bagaimana mengalahkan mereka. Pelan-pelan aku mencoba merangkul mereka, mengobrol dengan mereka tentang produk masing-masing kelebihan dan kekurangannya bagaimana jadi bahan untuk evaluasi juga untuk bisnisku,” ujarnya kepada Kompas.com di pabriknya, Bogor, Rabu (28/5/2025).

Felicia pelan-pelan mencoba mengusir pikiran negatif mengenai kompetitor. Kala itu, tak sedikit kompetitornya gulung tikar lantaran tak bisa bersaing.

Baca juga: Kisah Galleraj.id: UMKM Rajutan yang Berdayakan Kaum Difabel

Dia menyakini, usaha yang benar-benar dijalankan dengan jujur, kerja keras, dan doa pasti akan bertahan apapun kesulitannya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 3 November 2025: UBS dan Galeri24 Turun Lagi
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 3 November 2025: UBS dan Galeri24 Turun Lagi
Belanja
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau