"Jadi kita harus mengoptimalkan semua peluang. Yang pertama, peluang pertama itu sebenarnya adalah dari program prioritasnya Pak Presiden," ujar Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
"Jadi (ada) makan bergizi gratis 50.000 satuan SPPG, (ada) 80.000 Koperasi Desa Merah Putih. Nanti kemudian ada hilirisasi, kemudian ada ketahanan pangan, ketahanan energi. Itu adalah lapangan pekerjaan yang ada di depan mata," jelasnya.
Namun, Yassierli mengakui bahwa program-program pemerintah itu masih berproses untuk persiapan maupun pelaksanaan.
Kementerian Ketenagakerjaan sendiri juga membantu menyiapkan SDM tenaga kerja dalam program yang ada. Misalnya, dengan Kementerian Koperasi telah disepakati pelatihan pengelola Koperasi Desa Merah Putih.
"Kemudian (solusi) yang kedua, tentu lapangan kerja dari investasi baru. Dengan adanya Danantara, teman-teman juga lihat sudah ada investasi sekian masuk," ungkap Yassierli.
"Kami sudah ada MoU dengan Kementerian Investasi bahwa ke depan setiap ada investasi itu akan masuk juga pertimbangan terkait dengan ketenagakerjaan," lanjutnya.
Solusi ketiga, yakni Kementerian Ketenagakerjaan mendekatkan diri dengan para pengusaha untuk mendapatkan bocoran data kebutuhan lapangan kerja.
Baru untuk solusi keempat, Yassierli menyebut bekerja di luar negeri bisa menjadi opsi selanjutnya.
"Yang keempat, baru nanti kita berbicara peluang untuk magang ataupun tenaga kerja di luar negeri. Jadi semua itu kita optimalkan," tambah Yassierli.
Baca juga: Menaker Minta WNI Tak Kabur ke Luar Negeri: Lapangan Kerja Ada di Depan Mata
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang