Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahorahora, Manfaatkan Aren untuk Lingkungan dan Kualitas Hidup Petani

Kompas.com - 18/08/2025, 11:28 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis yang memperhatikan keberlanjutan dan aspek sosial akan memiliki dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat. 

Selain itu, saat ini banyak konsumen lebih memilih produk atau jenama yang menerapkan keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Hal tersebut juga tengah dilakukan oleh bisnis gula aren Mahorahora yang telah berjalan lima tahun belakangan.

Baca juga: UMKM Gula Aren Mahorahora, Manfaatkan Shopee Berdayakan Penderes Nira

CEO dan pendiri Mahorahora Bumi Nusantara Slamet Sudijono.KOMPAS.com/AGUSTINUS RANGGA RESPATI CEO dan pendiri Mahorahora Bumi Nusantara Slamet Sudijono.

CEO and Founder Mahorahora Bumi Nusantara Slamet Sudijono mengatakan, bisnis ini bermula untuk membantu petani dan penderes nira aren di Sukabumi, Jawa Barat untuk menemukan pembelinya.

Namun seiring berjalannya waktu, ternyata apa yang dapat diwujudkan bisnis ini lebih dari sekadar berdagang dan mencari keuntungan.

Saat ini, lewat strategi pemasaran digital yang terus diperkuat melalui platform e-commerce, Shope, gula aren Mahorahora berhasil memperluas jangkauan pasarnya.

Dengan rutin mengoptimalkan ragam peluang yang ditawarkan oleh eksostem digital Shopee, seperti rangkaian kampanye belanja angka kembar, fitur-fitur interaktif, hingga layanan edukasi bisnis online.

Baca juga: Pala Nusantara, UMKM Jam Tangan Kayu yang Lekat dengan Budaya dan Keberlanjutan

Seiring dengan meningkatnya permintaan, Mahorahora juga telah memiliki pabrik di Sukabumi, Jawa Barat dan sukses membuka lapangan kerja bagi sekurang-kurangnya 40 karyawan dan 500 petani dan penderes aren di sekitar wilayah tersebut.

"Iya kalau dari petani sekitar segitu, dan ini alhamdulillah tambah terus. Kami juga lagi diskusi dengan petani-petani di area baru," ujar dia ketika ditemudi di kantornya, Kamis (14/8/2025).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Terkini Lainnya
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 3 November 2025: UBS dan Galeri24 Turun Lagi
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 3 November 2025: UBS dan Galeri24 Turun Lagi
Belanja
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau