Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Arif Budimanta, Ekonom dan Eks Stafsus Jokowi yang Tutup Usia

Kompas.com - 06/09/2025, 16:34 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Arif Budimanta, ekonom senior yang pernah menduduki posisi Staf Khusus Presiden RI ketujuh Joko Widod (Jokowi), meninggal dunia pada Sabtu (6/9/2025) dini hari, pukul 00.06 WIB.

Almarhum yang terakhir menjabat sebagai Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah ini meninggal di usia 57 tahun.

Arif Budimanta dikenal luas sebagai ekonom yang aktif menyuarakan pemikirannya soal pembangunan, UMKM, maupun ekonomi moneter.

Di lingkaran pemerintahan, ia sempat menduduki sejumlah posisi strategis. Arif pernah menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional pada 2016–2019, serta Senior Advisor Menteri Keuangan pada 2014–2016.

Di periode kedua pemerintahan Jokowi, ia dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi.

Baca juga: Bahlil Antarkan Arif Budimanta ke Tempat Peristirahatan Terakhir di TPU Layur

Profil Arif Budimanta

Arif Budimanta memiliki nama lengkap Arif Budimanta Sebayang. Ia lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 15 Maret 1968.

Ia menamatkan pendidikan menengah di SMA Negeri 4 Medan (1986), sebelum melanjutkan studi ke Institut Pertanian Bogor (IPB). Dari kampus tersebut, ia meraih gelar sarjana Ilmu Tanah pada 1990.

Arif kemudian menekuni studi pascasarjana di bidang Ekonomi Sumber Daya Alam. Perjalanannya berlanjut hingga memperoleh gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Ia juga memperdalam pengetahuan di sejumlah institusi internasional, seperti University of Chicago, Harvard Business School, hingga mengikuti ASEAN-ROK Next Generation Opinion Leaders Program yang digelar The Korea Foundation pada 2015.

Selain dikenal sebagai akademisi dan ekonom, Arif juga pernah menapaki karier politik. Ia tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2009–2014, sekaligus menjabat Wakil Ketua Fraksi PDI-P di MPR RI.

Baca juga: Ketum PP Muhammadiyah Kenang Arif Budimanta: Sosok Ikhlas dan Penuh Dedikasi

Sebelumnya, Arif sempat menjadi Ketua DPP PDI-P (2005–2010) dan aktif di organisasi lain, antara lain sebagai Ketua Departemen Ekonomi KAHMI (2013–2016).

Selama berada di Senayan, ia menggagas pembentukan Kaukus Ekonomi Konstitusi, sebuah forum yang mendorong agar indikator kesejahteraan masyarakat masuk dalam perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Di luar aktivitas politik, Arif Budimanta menekuni dunia akademik. Ia menjadi pengajar di Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan.

Pemikirannya banyak dituangkan dalam tulisan di berbagai media, mulai dari Harian Kompas, Jakarta Post, Majalah Prisma, hingga jurnal dan buku internasional.

Beberapa karyanya yang cukup dikenal antara lain Indonesia Masa Kini dan Masa Depan dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994), serta Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004).

Baca juga: Arif Budimanta, Politisi PDI-P yang Jadi Staf Khusus Presiden

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Anggaran Berubah Arah, Stok Beras Bulog Berpotensi Bengkak hingga Rekor Tertinggi
Anggaran Berubah Arah, Stok Beras Bulog Berpotensi Bengkak hingga Rekor Tertinggi
Ekbis
Yen Anjlok Usai PM Jepang Mundur, Dollar AS Tertekan Data Ketenagakerjaan
Yen Anjlok Usai PM Jepang Mundur, Dollar AS Tertekan Data Ketenagakerjaan
Ekbis
Rupiah Menguat, Simak Kurs 5 Bank Besar di Indonesia
Rupiah Menguat, Simak Kurs 5 Bank Besar di Indonesia
Ekbis
IHSG Awal Sesi Menguat Dekati Level 8.000, Nilai Tukar Rupiah Menguat
IHSG Awal Sesi Menguat Dekati Level 8.000, Nilai Tukar Rupiah Menguat
Ekbis
Rencana IPO Merdeka Gold Resources (EMAS), Bidik Dana hingga Rp 4,88 Triliun
Rencana IPO Merdeka Gold Resources (EMAS), Bidik Dana hingga Rp 4,88 Triliun
Ekbis
IHSG Hari ini Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
IHSG Hari ini Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Ekbis
Take Home Pay: Saatnya Berbasis Kinerja, Bukan Sekadar Jabatan
Take Home Pay: Saatnya Berbasis Kinerja, Bukan Sekadar Jabatan
Ekbis
Rekrutmen PCPM BI 2025 Dibuka: Cek Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya
Rekrutmen PCPM BI 2025 Dibuka: Cek Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya
Ekbis
Happy Vibes Banget! Hearts2Hearts Kompak Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day
Happy Vibes Banget! Hearts2Hearts Kompak Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day
Belanja
Konsisten Bantu Tangani Katarak, Sido Muncul Kembali Raih Perdami Award
Konsisten Bantu Tangani Katarak, Sido Muncul Kembali Raih Perdami Award
BrandzView
Proyeksi IHSG Pekan Ini, Ditopang Proyeksi Penurunan Suku Bunga dan Inflasi yang Terkendali
Proyeksi IHSG Pekan Ini, Ditopang Proyeksi Penurunan Suku Bunga dan Inflasi yang Terkendali
Ekbis
PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri, Simak Proyeksi Pergerakan Pasar Asia-Pasifik Hari Ini
PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri, Simak Proyeksi Pergerakan Pasar Asia-Pasifik Hari Ini
Ekbis
Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK, Simak Perubahannya
Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK, Simak Perubahannya
Ekbis
Permintaan Kredit Melemah, Likuiditas Bank Parkir di Instrumen Aman
Permintaan Kredit Melemah, Likuiditas Bank Parkir di Instrumen Aman
Ekbis
Harga Token Listrik 8-14 September 2025: Tarif per kWh Sesuai Daya
Harga Token Listrik 8-14 September 2025: Tarif per kWh Sesuai Daya
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau