JAKARTA, KOMPAS.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) Area Ulubelu terpilih sebagai studi kasus nasional Water-Energy-Food (WEF) Nexus. Penetapan ini diberikan karena Ulubelu dinilai berhasil menghadirkan listrik hijau sekaligus memberdayakan petani, menjaga lingkungan, dan mendorong ekonomi lokal.
PGE Area Ulubelu dipercaya menjadi lokasi pelaksanaan Joint Site Visit bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan SDGs Center Universitas Padjadjaran pada 25–26 Agustus 2025.
Pjs. General Manager PGE Area Ulubelu Rawan Mirza menyampaikan, program yang dijalankan merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara energi dan keberlanjutan.
“Kami bangga dapat menjadi tuan rumah kegiatan ini. Program-program CSR yang kami jalankan di Ulubelu merupakan wujud nyata semangat Beyond Energy, yaitu menghadirkan manfaat energi panas bumi tidak hanya sebagai listrik, tetapi juga mendukung ketahanan pangan, pengelolaan lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, di Ulubelu, melalui keterangan pers, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: PGEO Manfaatkan Panas Bumi untuk Kembangkan Ekonomi Sirkuler di Kamojang
Selama dua hari, delegasi menerima paparan mengenai profil PGE Area Ulubelu, operasional PLTP Unit 1&2 serta Unit 3&4, pencapaian kinerja HSSE, arah strategis organisasi, hingga meninjau pilot plant green hydrogen pertama di Indonesia yang dikembangkan di Ulubelu.
Rombongan juga mengunjungi sejumlah program CSR. Di KUPS Margo Rukun Bestari (Pekon Ngarip), peserta melihat inovasi pupuk organik dari limbah kulit kopi dan kotoran ternak serta pemanfaatan limbah filler PLTP untuk hortikultura.
Di Kopi Beloe (Pekon Sukamaju), delegasi berdialog dengan petani tentang pengolahan kopi robusta dan prospek bisnis kopi lokal. Kunjungan ditutup di Ulubelu Triumphant (Pekon Muara Dua) yang membudidayakan melon di greenhouse dengan memanfaatkan sisa energi panas bumi (direct use) dan tenaga surya.
Baca juga: PLN IP-PGE Garap Pembangkit Energi Panas Bumi Kapasitas Total 530 MW
Kegiatan ini menjadi bagian dari riset bersama untuk memperkuat kapasitas kelembagaan, masyarakat, dan inovasi lokal dalam kerangka WEF Nexus serta mendukung agenda Just Energy Transition (JET). Model pengelolaan panas bumi di Ulubelu diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah di Indonesia.
“Ulubelu bukan hanya pembangkit listrik, tetapi juga laboratorium kebijakan energi yang menyatukan pangan, air, dan pemberdayaan masyarakat,” kata Rawan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang