Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLTS Atap Baru di Pabrik Ban Kurangi Emisi 689 Ton CO? per Tahun

Kompas.com - 30/09/2025, 18:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya mengurangi jejak karbon di sektor industri terus menguat. PT Energia Prima Nusantara (EPN), anak usaha PT United Tractors Tbk, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di fasilitas produksi PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) di Cileungsi pada 19 September 2025.

PLTS atap dengan kapasitas terpasang 734,66 kWp itu diproyeksikan menghasilkan listrik sebesar 799.130 kWh per tahun.

Dengan pasokan energi bersih tersebut, emisi karbon bisa ditekan hingga 689,35 ton CO? per tahun, atau setara dengan manfaat lingkungan dari menanam lebih dari 31 ribu pohon.

“Lewat proyek ini, kami ingin berkontribusi nyata dalam mereduksi emisi CO? sekaligus mendukung target ESG industri nasional. Bagi kami, kerja sama dengan SRI bukan sekadar urusan bisnis, melainkan bentuk partisipasi aktif membangun masa depan energi yang lebih hijau,” kata Direktur Operational & Engineer EPN, Eko Harry Ariadin, melalui keterangan pers, dikutip Selasa (30/9/2025).

Baca juga: PLTS Atap Baru Danone di Prambanan Perkuat Transisi Energi

Presiden Direktur SRI, Adiyono Eko Parwanto, menyebut proyek ini menjadi bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan.

“Saya berharap ini bukan akhir, tetapi momentum awal untuk proyek solar PV berikutnya di pabrik kami. Semoga kolaborasi ini semakin solid ke depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu hadir pula Direktur Business Development EPN, Achmad Rizal Roesindrawan, dan Direktur SRI, Zandhy Utama.

Mereka menegaskan kolaborasi tersebut diharapkan menjadi contoh bagi industri lain dalam mengadopsi energi baru terbarukan (EBT).

EPN menilai keberhasilan proyek ini menunjukkan bahwa penerapan EBT di sektor industri kini menjadi kebutuhan sekaligus peluang strategis.

Semakin banyak perusahaan yang menerapkan solusi ramah lingkungan, diharapkan tercipta ekosistem industri yang lebih hijau, rendah karbon, dan berdaya saing global.

Baca juga: Kapasitas Terpasang PLTS Atap Capai 538 MWp Per Juli 2025

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau