Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek IHSG hingga Akhir 2025: Volatilitas Tinggi, Masih di Atas 8.000

Kompas.com - 01/10/2025, 13:52 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih memiliki prospek positif, tetapi tetap dengan volatilitas tinggi pada kuartal IV-2025.

Kiwoom Research mempertahankan target IHSG akhir tahun pada kisaran 7.850-8.000, atau tergolong konservatif atau moderat.

Head of Research Kiwoom Sekuritas, Liza Camelia Suryanata mengatakan, IHSG melemah 62,18 poin atau 0,77 persen ke level 8.061,06 pada perdagangan terakhir September 2025.

Baca juga: IHSG Awal Bulan Menguat, Kurs Rupiah Kembali Lesu

Ilustrasi saham. PIXABAY/SERGEI TOKMAKOV Ilustrasi saham.
"Meski begitu, sepanjang bulan, indeks masih mencatatkan performa impresif dengan kenaikan 4,20 persen dan secara kuartalan (Kuartal III-2025) menorehkan lonjakan 16,87 persen," ujar dia dalam riset tertulisnya, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, dalam pergerakan saham pada kuartal IV-2025, faktor domestik akan menjadi penentu antara lain penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada September lalu dan intervensi agresif BI di pasar valas dan SBN.

Selain itu, faktor lain seperti stabilitas rupiah, rilis kinerja emiten pada kuartal III-2025, hingga potensi window dressing akhir tahun juga bisa menjadi katalis positif dari sisi domestik.

Selanjutnya, Liza menyebut, faktor eksternal yang mungkin menjadi penggerak IHSG misalnya adanya kebijakan tarif The Fed, pergerakan dollar AS, eskalasi tarif Trump dan tensi dagang, serta dinamika harga komoditas global.

Baca juga: IHSG Awal Bulan Diprediksi Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu

Lebih lanjut, Liza bilang, arus dana asing masih menjadi tekanan. Sebagai gambaran, pada akhir kuartal III-2025, Kiwoom Sekuritas mencatat net sell massive Rp 1,25 triliun di pasar reguler.

"Sehingga bulan September outflow mencapai Rp 9,45 triliun," imbuh dia.

Sedangkan secara kuartalan, pasar modal membukukan jual bersih Rp 6,28 triliun.

Walau demikian, Liza bilang, peluang inflow selektif masih terbuka melalui katalis rebalancing Morgan Stanley Captal International (MCSI).

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau