Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Emiten Bakrie VKTR Anjlok 60 Persen Jadi Rp 8 Miliar di Semester I-2025

Kompas.com - 03/10/2025, 19:20 WIB
Debrinata Rizky,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) atau emiten bus listrik milik Grup Bakrie mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 60 persen menjadi Rp 8 miliar pada semester I-2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 20 miliar.

Direktur VKTR, Achmad Amri Aswono Putro, menjelaskan bahwa penurunan laba bersih ini disebabkan oleh penjualan kendaraan listrik yang masih terbatas di paruh pertama 2025.

Nantinya, kata Amri, sebagian besar pengiriman unit bus listrik sudah dijadwalkan pada semester II-2025.

Baca juga: Pengelola Bioskop CGV, Graha Layar Prima (BLTZ) Beberkan Alasan Peningkatan Laba di Tengah Penurunan Pendapatan

"Karena per semester ini kita belum banyak mencatatkan penjualan kendaraan listrik karena memang production time atau delivery sebagian besar akan ada di second semester 2025," jelas Amri dalam Acara Public Expose secara daring pada Jumat (3/10/2025).

Meskipun laba anjlok di semester pertama 2025, Amri mengatakan penjualan perseroan masih tercatat tumbuh 1,2 persen menjadi Rp 414 miliar di semester I-2025 dari Rp 409 miliar di periode yang sama di tahun sebelumnya.

Hal ini didorong oleh segmen manufaktur suku cadang seiring meningkatnya permintaan dari pelanggan utama kendaraan komersial.

Di sisi lain, perseroan mencatat total aset meningkat menjadi Rp 1,79 triliun dari sebelumnya di angka Rp 1,6 triliun seiring dengan penyelesaian pembangunan pabrik di Magelang, Jawa Tengah, pada awal tahun yang diharapkan memperkuat kapasitas produksi kendaraan listrik, serta kenaikan uang muka seiring masuknya pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan utama.

Ia mengatakan rampungnya pabrik ini menjadi fasilitas kendaraan komersial berbasis CKD pertama di Indonesia, dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit bus dan truk per tahun yang telah resmi diluncurkan pada Mei 2025.

Amri optimis prospek penjualan kendaraan listrik pada semester II-2025 akan lebih kuat seiring jadwal produksi dan pengiriman. “Sebagian besar penjualan kendaraan listrik tercatat di semester kedua, sehingga kami optimistis laba juga meningkat,” jelasnya.

Dengan strategi memperluas pasar ke segmen business-to-business (B2B) serta penguatan kapasitas produksi lokal, VKTR menargetkan posisi yang lebih kokoh di industri kendaraan listrik nasional, seiring dorongan pemerintah terhadap percepatan penggunaan kendaraan listrik.

Perseroan juga mencatat kontribusi keberlanjutan dari armada bus listrik yang telah beroperasi.

Hingga Juni 2025, sebanyak 85 unit bus listrik telah menempuh jarak kumulatif lebih dari 10,9 juta kilometer selama 39 bulan operasional.

Pemakaian armada ini berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 10.433 ton CO2, setara dengan penanaman 47 ribu pohon, serta efisiensi bahan bakar hingga 3,2 juta liter atau setara dengan 75 persen.

Baca juga: Laba Bersih Chandra Asri Pacific (TPIA) Meroket 3.617 Persen Jadi Rp 27 Triliun, Ini Pendongkraknya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau