JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perkebunan Milano, anak usaha Wilmar Group, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Koperasi Produsen Seira Mandiri Jaya di Desa Sei Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara.
Kerja sama ini menjadi langkah perusahaan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan petani sawit di sekitar wilayah operasionalnya.
Dalam kemitraan tersebut, PT Perkebunan Milano akan memberikan pembinaan teknis, akses permodalan, serta jaminan pemasaran hasil panen kepada anggota koperasi.
Baca juga: Petani Sawit Jaga Kondusifitas, Sampaikan 8 Usulan Strategis ke Pemerintah
Ilustrasi kelapa sawit. Negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.Melalui pola plasma ini, petani diharapkan dapat mengelola kebun secara lebih baik dan berkelanjutan.
Ketua Koperasi Produsen Seira Mandiri Jaya, Edi Saputra, menuturkan MoU ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) petani, yang saat ini baru sekitar 700 kg per hektare per tahun.
Rendahnya produktivitas terutama disebabkan penggunaan bibit yang belum bersertifikat dan praktik pemupukan yang belum sesuai standar.
“Selama ini kami hanya menanam seadanya. Dengan adanya kemitraan ini, kami berharap produktivitas bisa mendekati standar perusahaan,” ujar Edi dalam siaran pers, Jumat (3/10/2025).
Baca juga: Bakal Punya Tiga Pesaing Baru di Industri Sawit, Mampukah Indonesia Bertahan?
Pada tahap awal, program plasma mencakup lahan seluas 71 hektare, dan akan diperluas menjadi 115 hektare dengan melibatkan 38 petani anggota koperasi.
"Dengan pendampingan ini, kami optimistis bisa mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” tambah Edi.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu, Agussalim Ritonga, menyambut baik langkah perusahaan yang dinilai sejalan dengan regulasi pembentukan kebun plasma.
Menurutnya, program ini berpotensi memberi kontribusi nyata bagi petani sekaligus memperkuat perekonomian daerah.