Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misbakhun: Pemangkasan TKD di APBN 2026 Bukan Desain Purbaya

Kompas.com - 09/10/2025, 17:05 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun memastikan kebijakan pemangkasan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 bukan rancangan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Ia menegaskan rancangan kebijakan itu sudah disusun sejak masa kepemimpinan Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati.

Pernyataan Misbakhun muncul di tengah penolakan sejumlah kepala daerah terhadap rencana pemotongan TKD.

“Nah sekarang Pak Purbaya, ini kan bukan desainnya Pak Purbaya. APBN 2026 itu bukan desainnya Pak Purbaya. Desain Menteri Keuangan dan di tengah perjalanan kemudian Pak Purbaya menggantikan,” ujar Misbakhun kepada Kompas.com di Gedung Palmerah Selatan, Kamis (9/10/2025).

Baca juga: Muzakir Manaf soal Temui Menteri Purbaya: Bukan Tuntutan, tapi Infokan Jangan Ada Pemotongan TKD

Ia menambahkan seluruh kerangka dan rancangan APBN 2026 sudah disiapkan jauh sebelum Purbaya menjabat, mulai dari penyusunan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) hingga nota keuangan yang menjadi dasar penyusunan APBN.

“Desain mulai dari KEM-PPKF, kerangka ekonomi makro, pokok-pokok kebijakan fiskal, sampai ke nota keuangan itu bukan Pak Purbaya yang buat,” katanya.

Misbakhun menegaskan, desain APBN 2026 sepenuhnya hasil kerja Sri Mulyani.

“Sri Mulyani, semua desain APBN kita Bu Sri Mulyani yang buat, bukan Pak Purbaya,” ujarnya.

Ia juga menepis anggapan pemangkasan TKD menunjukkan keterbatasan ruang fiskal.

Menurutnya, keterbatasan fiskal selalu ada dalam setiap penyusunan APBN.

“Enggak (keterbatasan fiskal), ruang fiskal kita itu kan bagaimana kita membangun ruang fiskal, bukan terbatas begitu. Semua selalu ada keterbatasan karena size volume-nya APBN itu kan yang mengatur kita, yang mengatur kan adalah kementerian,” katanya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Beberkan Penyebab Keyakinan Konsumen RI Turun

Ia menilai tantangan utama bukan pada sempitnya ruang fiskal, tapi bagaimana pemerintah memanfaatkannya secara optimal untuk memperkuat ekonomi dan menjaga keseimbangan pusat-daerah.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau