Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Rumus Investasi Sukses Menurut Warren Buffett

Kompas.com - 19/10/2025, 15:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Filosofi investasi Warren Buffett telah menciptakan kekayaan luar biasa selama lebih dari enam dekade.

Ia berhasil mengubah Berkshire Hathaway dari perusahaan tekstil yang hampir bangkrut menjadi salah satu korporasi paling berharga di dunia.

Pendekatannya tidak didasarkan pada algoritma rumit atau upaya menebak arah pasar, melainkan pada prinsip dasar yang bisa dipahami dan diterapkan siapa pun.

Baca juga: 8 Tips Investasi dari Warren Buffett untuk Bangun Kekayaan

Lima rumus penting berikut ini menjadi tulang punggung strategi investasi Buffett, memberikan panduan untuk membangun kekayaan jangka panjang melalui pemilihan saham yang cerdas.

Prinsip-prinsip ini juga ia gunakan untuk mengakuisisi berbagai bisnis besar dan menumbuhkan Berkshire Hathaway menjadi raksasa global.

Simak 5 rumus investasi sukses menurut Warren Buffett seperti dilansir dari New Trader U:

1. Rumus Value Investing: Beli di Bawah Nilai Intrinsik

Di inti strategi Buffett terdapat konsep nilai intrinsik—yakni nilai sebenarnya dari sebuah perusahaan berdasarkan kemampuannya menghasilkan arus kas sepanjang waktu.

Perhitungan ini jauh melampaui analisis laba saat ini atau nilai buku. Buffett menghitung semua arus kas yang bisa dihasilkan perusahaan hingga masa depan, lalu mendiskon nilainya ke saat ini.

Pendekatan ini ia pelajari dari mentornya, Benjamin Graham, tetapi kemudian ia sempurnakan dengan fokus pada kualitas dan prediktabilitas arus kas di masa depan. Ia menilai posisi kompetitif perusahaan, kualitas manajemen, dan dinamika industrinya untuk memperkirakan kemampuan laba yang berkelanjutan.

Kunci utama dalam rumus ini adalah margin of safety atau batas keamanan. Buffett biasanya hanya membeli saham yang harganya 25–50 persen di bawah nilai intrinsiknya. Jika sebuah perusahaan dinilai layak 100 dollar AS per saham, ia akan menunggu hingga harganya turun ke kisaran 50–75 dollar AS sebelum membeli.

Kesabaran inilah yang menjadi rahasia kesuksesannya—menurunkan risiko kerugian permanen sekaligus membuka peluang keuntungan jangka panjang.

2. Rumus Debt-to-Equity (Rasio Utang terhadap Modal Sendiri)

Pendekatan Buffett terhadap utang sangat sederhana. Ia menghitung rasio utang terhadap ekuitas dengan membagi total liabilitas dengan ekuitas pemegang saham. Buffett lebih suka perusahaan dengan rasio di bawah 0,5.

Menurutnya, perusahaan hebat tidak perlu berutang besar untuk bertumbuh. Perusahaan dengan utang rendah lebih tahan terhadap krisis ekonomi, lebih fleksibel dalam menangkap peluang, dan menghasilkan keuntungan dari kinerja operasional, bukan dari rekayasa keuangan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau