Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Setahun Prabowo-Gibran: Bansos dan Insentif Bantu Masyarakat Jaga Daya Beli

Kompas.com - 21/10/2025, 07:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai insentif dan bantuan sosial atau bansos mewarnai tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pada awal 2025, masyarakat diguyur dengan diskon tarif listrik hingga 50 persen selama dua bulan.

Insentif tersebut merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan menjaga daya beli.

Baca juga: Singgung Nasib Driver Ojol, Prabowo Ungkap Rencana Lakukan Efisiensi Perusahaan Transportasi Online

Sementara itu, tepat pada setahun umur pemerintahan Prabowo-Gibran, bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT) tambahan juga sudah dapat dinikmati masyarakat.

Lantas, apa saja insentif dan bansos yang diberikan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam setahun ke belakang?

Berikut ini adalah program insentif dan bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah dalam masa satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

1. Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tambahan

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tambahan merupakan bansos yang diluncurkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto pada Jumat (16/10/2025).

Besaran BLT tambahan adalah Rp 300.000 per bulan untuk tiga bulan sekaligus yang telah mulai disalurkan pada Senin (20/10/2025).

Dengan demikian, setiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan langsung menerima Rp 900.000 dalam satu kali pencairan.

Pencairan BLT tambahan ini sudah dapat dilakukan melalui bank Himbara dan PT Pos Indonesia.

Adapun, total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp 30 triliun untuk 35,04 juta keluarga penerima manfaat.

Pemerintah mengeklaim, anggaran BLT tambahan ini berasal dari efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun.

2. Diskon Tarif Listrik Awal Tahun

Pemerintah memberikan diskon 50 persen bagi pelanggan dengan daya listrik sampai 2.200 Volt Ampere (VA) selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025.

Diskon tersebut merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi untuk meringankan beban masyarakat dan menjaga daya beli.

Stimulus itu diberikan khususnya bagi rumah tangga, mengingat konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50 persen ekonomi Indonesia serta diharapkan tumbuh di atas 50 persen.

Potongan tarif listrik sebesar 50 persen berlaku bagi pelanggan PLN dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA.

Adapun, jumlah pelanggan 450 VA sebanyak 24,6 juta, 900 VA sebanyak 38 juta, 1.300 VA sebanyak 14,1 juta, dan 2.200 VA sebanyak 4,6 juta.

Apabila ditotal, terdapat 81,4 juta pelanggan yang mendapat diskon.

3. Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk Sektor Formal

Pemerintah memberikan bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 600.000 yang diberikan kepada 15,2 juta pekerja di sektor formal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 5 Tahun 2025, program BSU berlaku untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025.

Penyaluran terakhir dilakukan pada Agustus 2025, karena sebagian penerima mengalami kendala teknis.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau