Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Zulhas Ungkap Strategi Wujudkan Swasembada Beras Hanya dalam Setahun

Kompas.com - 21/10/2025, 14:05 WIB
Suparjo Ramalan ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim Indonesia telah mencapai swasembada beras hanya dalam waktu satu tahun, sejak Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober 2024 lalu.

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan, mengatakan banyak pihak di luar pemerintahan awalnya meragukan target swasembada beras.

Namun, kerja keras tim di lapangan yang nyaris tanpa henti akhirnya membuahkan hasil.

Baca juga: Mentan Amran : Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Indonesia Stop Impor Beras

Selain mencetak rekor produksi tertinggi, cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog mencapai 4,2 juta ton per Juni 2025, menjadi stok terbesar sepanjang sejarah.

Bahkan, diperkirakan surplus beras di akhir tahun ini menyentuh lebih dari 4 juta ton. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) naik hingga 124,36.

“Apa yang dilakukan? Teman-teman sederhana sebetulnya. Kok bisa? Orang bilang, mana mungkin tumbuh 6 persen, mana mungkin 7 persen, mana mungkin swasembada (beras), apalagi target empat tahun, cuma satu tahun (realisasi swasembada beras),” ujar pria yang kerap dipanggil Zulhas saat Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).

“Walaupun kadang-kadang Mentan-nya, teman-teman tim ini sampai sakit-sakit gitu ya. Kerjanya nggak ada libur, kenapa? Sederhana sebetulnya,” paparnya.

Zulhas mencatat, swasembada beras tahun ini dimulai dengan pemetaan luas sawah nasional.

Dari data yang ada, luas sawah sekitar 7,4 - 7,5 juta hektar, namun luas lahan tanam mencapai 10 juta hektar.

Hal ini menunjukkan adanya intensifikasi, di mana sebagian lahan ditanami dua kali dalam setahun.

“Dilihat dulu luas sawahnya 7,4 sampai 7,5 juta (ha), tertanam 10 juta. Berarti ada yang miss apa? Oh, ada yang dua kali, ada yang satu kali,” lanjutnya.

Lalu, percepatan pembangunan infrastruktur irigasi pertanian.

Zulhas menjelaskan, begitu ada kendala di lapangan, tim langsung melapor kepada Presiden, dan hanya dalam dua hari Instruksi Presiden (Inpres) dikeluarkan untuk mempercepat tindakan.

Setelah Inpres lahir, pembangunan irigasi bisa langsung dimulai dan diselesaikan dalam waktu singkat.

Padahal, sebelumnya pemerintah pusat tidak diperbolehkan ikut campur karena urusan irigasi yang dianggap sebagai tanggung jawab bupati dan gubernur.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau