Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cicil Emas Melonjak 106 Persen, Laba BSI Tumbuh Dua Digit

Kompas.com - 29/10/2025, 15:40 WIB
Debrinata Rizky,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Produk cicil emas menjadi motor utama pertumbuhan laba PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sepanjang kuartal III 2025.

Pembiayaan cicil emas melonjak 106 persen, mendorong laba bersih bank tumbuh dua digit.

BSI mencatat laba bersih Rp 5,57 triliun hingga September 2025. Angka ini naik 9,03 persen dibanding Rp 5,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Harga Emas Naik, BSI Lihat Peluang Ekspansi Bisnis Bullion Bank

Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menilai pertumbuhan laba menunjukkan ketahanan industri keuangan syariah di tengah ketidakpastian global. Ia menyebut kebijakan fiskal dan moneter yang pro-growth ikut memperkuat kinerja BSI.

“Langkah strategis dan responsif dari pemerintah menjadi bukti bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang kuat, berdaya tahan, dan berkelanjutan,” kata Anggoro dalam paparan kinerja kuartal III 2025 secara daring, Rabu (29/10/2025).

Direktur Risk Management BSI Grandhis H. Harumansyah menambahkan total pembiayaan bank mencapai hampir Rp 301 triliun, tumbuh 12,65 persen dibanding 2022 yang sebesar Rp 207 triliun.

Seluruh segmen pembiayaan mencatat kinerja positif. Segmen wholesale naik 11,66 persen, retail 6,88 persen, dan consumer 15,02 persen. Dari sisi produk, cicil emas menjadi penyumbang terbesar. Pertumbuhan dua kali lipat lebih mencerminkan minat tinggi masyarakat terhadap instrumen investasi syariah berisiko rendah.

Kualitas aset juga membaik. Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross turun ke level 1,84 persen, terendah sejak merger pada 2021.

Baca juga: Bidik Gen Z dan Milenial, Volume Pembiayaan Griya BSI Sentuh Rp 1 Triliun Per Bulan

Aset BSI mencapai Rp 417 triliun, tumbuh 12,37 persen secara tahunan. Dana pihak ketiga (DPK) naik 15,66 persen menjadi Rp 348 triliun. Dana murah (CASA) menyumbang 59,48 persen atau Rp 207 triliun dari total DPK.

BSI kini mengandalkan dua lisensi utama, yakni Bank Syariah dan Bank Emas. Lisensi Bank Emas disebut menjadi sumber pertumbuhan baru sekaligus pendapatan tambahan bagi perusahaan.

Transformasi digital juga mendorong ekspansi bisnis. Aplikasi BSI Mobile digunakan oleh 5,23 juta nasabah, naik 164 persen secara year-to-date. Jaringan layanan diperkuat dengan 5.859 ATM, 23.000 mesin EDC, dan 527.000 transaksi QRIS aktif di seluruh Indonesia.

Jumlah nasabah mencapai 22,6 juta, naik 7,67 persen dibanding tahun lalu. Jaringan layanan meluas menjadi 1.039 kantor cabang dan unit serta 126 ribu agen, naik 16,49 persen secara tahunan.

Transaksi QRIS meningkat 30 persen, sementara aplikasi Bewize mencatat 34 juta pengguna, naik 40 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS Pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 12.000, Jadi Rp 2,27 Juta per Gram
Ekbis
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan
Energi
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
PKH November 2025 Sudah Cair, Begini Cara Cek Penerimanya
Ekbis
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Di Bawah Kepemimpinan Hendrik Komandangi, Bank Saqu Jadi Mitra Pertumbuhan Korporasi
Ekbis
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Daftar Tarif Listrik Terbaru Mulai Oktober 2025, Harga per KWH untuk Semua Golongan
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau