Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Turunkan Suku Bunga, Fokus ke Risiko Perlambatan Ekonomi

Kompas.com - 30/10/2025, 18:51 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), kembali memangkas suku bunga acuan.

Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran melemahnya pasar tenaga kerja dan perlambatan ekonomi.

Dalam pengumuman pada Rabu waktu setempat, The Fed menurunkan suku bunga pinjaman utama sebesar 0,25 poin persentase ke kisaran 3,75–4 persen. Ini menjadi pemangkasan kedua sejak Desember tahun lalu.

“Pasar tenaga kerja kini kurang dinamis dan agak lebih lemah dibandingkan awal tahun ini,” kata Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, Kamis (30/10/2025), seperti dilansir BBC.

Ia menilai penurunan imigrasi ikut memperlambat perekrutan tenaga kerja.

Baca juga: Pasar Emas Melemah Usai Komentar Powell, Meski The Fed Turunkan Suku Bunga

Powell menegaskan pelemahan pasar tenaga kerja belum memburuk. Namun, penutupan sebagian lembaga pemerintah selama hampir sebulan membuat data ketenagakerjaan terbaru tertunda.

Ia mengakui The Fed “tidak memiliki banyak informasi” terkini untuk dasar kebijakan.

Data dari perusahaan penggajian ADP memperlihatkan perekonomian AS kehilangan sekitar 32.000 lapangan kerja pada September. Angka ini memperkuat sinyal pelemahan pasar tenaga kerja.

Inflasi Mulai Mereda

Inflasi tetap di atas target 2 persen, tetapi tekanannya mulai berkurang. Inflasi tahunan September tercatat 3 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan.

Kondisi ini memberi ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Inflasi yang terlepas dari dampak tarif sebenarnya tidak terlalu jauh dari target 2 persen kami,” ujar Powell.

Ia berharap dampak tarif impor terhadap harga hanya bersifat sementara.

Sebelumnya, kekhawatiran terhadap lonjakan harga meningkat setelah Presiden Donald Trump mendorong tarif besar terhadap sejumlah mitra dagang utama.

Baca juga: The Fed Tak Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga Lanjutan, Wall Street Ditutup Bervariasi

Tidak Semua Sepakat

Keputusan pemangkasan suku bunga tidak diambil bulat. Dua anggota komite menolak. Stephen Miran mendorong pemangkasan lebih besar, sebesar 0,5 poin persentase. Sementara Presiden Federal Reserve Bank Kansas City Jeffrey Schmid ingin mempertahankan suku bunga.

Langkah ini menurunkan suku bunga ke level terendah dalam tiga tahun. Harapannya, biaya pinjaman di AS bisa lebih rendah. Meski begitu, sejumlah ekonom menilai arah kebijakan berikutnya masih belum jelas.

“Pergerakan ke depan menjadi lebih kontroversial,” kata Michael Pearce, Wakil Kepala Ekonom AS di Oxford Economics. Ia memperkirakan laju pemangkasan akan melambat setelah ini.

Halaman:


Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau