KOTA JAMBI, KOMPAS.com – Wali Kota Jambi Maulana menyoroti matinya aliran air PDAM selama Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah yang dikeluhkan masyarakat.
Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan secara virtual dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Jambi, Selasa (8/4/2025).
Maulana mengatakan, selama momen Lebaran, pihaknya menerima ratusan keluhan dari masyarakat. Sebanyak 38 di antaranya masuk melalui dashboard laporan Wakil Wali Kota Jambi.
"Garai Idul Fitri ini hancur nama kita, seolah-olah pelayanan PDAM kita paling buruk se-Indonesia," ujar Maulana di Kantor Wali Kota Jambi.
Ia menambahkan bahwa sebelum Lebaran, dirinya sudah memanggil Direktur Perumda Tirta Mayang Kota Jambi dan meminta agar tidak ada kendala terkait penyaluran air selama hari raya. Namun kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik.
Maulana meminta agar kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi Perumda Tirta Mayang, khususnya dalam menghadapi momen-momen besar keagamaan.
Menanggapi hal itu, Direktur Perumda Tirta Mayang Kota Jambi Dwike Riantara menjelaskan gangguan terjadi akibat pemadaman listrik yang menyebabkan kebocoran aliran air pada pipa PDAM.
Baca juga: Tergiur Judi Online, Eks Pegawai Bank di Belitung Gelapkan Dana Nasabah Rp 3,1 Miliar
"Karena setelah dioperasikan pompa ada kebocoran yang tidak terdeteksi, dan petugas kami melakukan pencarian selama berhari-hari, sampai akhir ketemu ada pipa 4 inci yang bocor," jelas Dwike.
Ia menambahkan, selain kebocoran, sempat terjadi penyumbatan jaringan yang juga memerlukan waktu berhari-hari untuk ditangani.
Namun demikian, Dwike memastikan bahwa saat ini aliran air dari PDAM Tirta Mayang sudah kembali normal dan mengalir lancar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini