Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Buron Kasus Bom Molotov Samarinda Diburu, Diduga Berperan Sebagai Otak dan Penyandang Dana

Kompas.com - 06/09/2025, 06:11 WIB
Pandawa Borniat,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com — Polisi masih memburu 3 orang yang diduga menjadi aktor kunci dalam kasus perakitan 27 bom molotov yang ditemukan di kampus FKIP Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, pada Minggu (31/8/2025) malam.

Ketiga buron itu masing-masing berinisial X, Y, dan Z.

Mereka diyakini berperan dalam perencanaan, pengawasan, hingga pendanaan aksi.

“X, Y, dan Z memiliki peran penting dalam proses pembuatan bom molotov. Saat ini tim gabungan terus melakukan pengejaran,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar dalam jumpa pers, Jumat (5/9/2025).

Baca juga: Polda Ringkus 2 Aktor Intelektual Perakitan 27 Bom Molotov, Rencananya untuk Demo di DPRD Kaltim

Hendri menjelaskan, X menyediakan kain bekas yang dipakai sebagai sumbu, sekaligus tempat pertemuan awal untuk merancang pembuatan bom.

Sementara itu, Y disebut ikut merencanakan sekaligus mengawasi proses perakitan yang dilakukan mahasiswa FKIP Unmul.

Adapun Z menjadi penyandang dana dengan menanggung biaya pembelian bahan, sekitar Rp 480.000.

Ia juga turut mendampingi pembelian jeriken, 20 liter bahan bakar, botol kaca, dan kain perca menggunakan mobil pribadinya.

Baca juga: Polresta Samarinda Tetapkan 4 Mahasiswa Unmul Tersangka Kasus 27 Bom Molotov

Sejauh ini, polisi telah menetapkan enam tersangka. Dua di antaranya, yakni MS alias Niko (38) dan AJM alias Lay (43), ditangkap di Samboja, Kutai Kartanegara, pada Kamis (4/9/2025).

Empat tersangka lain adalah mahasiswa FKIP Unmul yang lebih dulu diamankan karena merakit 27 bom molotov tersebut.

Selain memburu tiga buron, polisi juga menelusuri kemungkinan keterkaitan para tersangka dengan jaringan di luar Kalimantan.

Baca juga: Ketua DPRD Kaltim Janji Perjuangkan 11 Tuntutan Aksi Mahasiswa ke Pusat

Hal itu diperkuat dengan ditemukannya sejumlah dokumen, selebaran, dan catatan perlawanan mahasiswa.

“Penyidikan akan terus dikembangkan dengan dukungan Polda Kaltim dan Bareskrim Polri. Kami juga menelusuri komunikasi melalui grup WhatsApp yang berisi ajakan provokatif,” ujar Hendri.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Pelemparan Molotov di Pos Polisi Yogyakarta, Polisi Periksa 6 Saksi
Regional
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Pemerintah Buru Lahan Sawit yang Dikuasai Pengusaha Bermasalah, Target 3,8 Juta Hektare
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Tunjangan Rumah DPRD Brebes Rp 35 Juta Dikritik, Bupati Paramitha: Sepakat Evaluasi
Regional
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Rp 10 Miliar Ditangkap, Polisi Ungkap Peran Ketiga Pelaku
Regional
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Pria Hilang di Kebun Karet Ditemukan Selamat, Mengaku Dibawa Perempuan Cantik
Regional
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Pajak Orang Kaya 40 Persen Dinilai Efektif Tambah Penerimaan Negara
Regional
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Daftar Korban Kecelakaan Bus ALS Rombongan Atlet di Tol Padang: 2 Tewas, 29 Luka-luka
Regional
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Bantuan Chromebook di Kalteng Masih Terpakai untuk ANBK dan Pembelajaran IT
Regional
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
3 Karung Uang Diamankan dari Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar
Regional
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Daftar Lengkap Rute Angkot Gratis SD-SMP di Kabupaten Magelang
Regional
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Kronologi Pemuda Bawa Molotov Saat Demo 1 September di Lampung, 3 Ditangkap
Regional
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Kronologi Majelis Taklim Roboh di Bogor Tewaskan 4 Orang Versi Pimpinan: Banyak yang Tertindih
Regional
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Jelang MotoGP 2025, Lintasan Sirkuit Mandalika Dicat Ulang
Regional
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Dapat 28 Chromebook dari Nadiem, Kepala Sekolah di Kalteng: 6 Laptop Rusak Sejak Awal
Regional
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Gedung DPRD Solo yang Dibakar Massa Direnovasi Tahun Ini, Dana Rp 7,5 Diajukan ke Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau