Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Jadi Sumowono Ditetapkan, Warga Arak Pusaka dan Obor

Kompas.com - 15/09/2025, 08:49 WIB
Dian Ade Permana,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Hawa dingin terasa di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Minggu (14/9/2025) malam.

Namun, hal itu tak menghalangi ratusan orang untuk mengikuti prosesi peringatan 'Merti Bumi Sumowono kaping-495'.

Acara dibuka dengan doa bersama peserta prosesi.

Kemudian dilanjutkan dengan menyiram halaman kantor Kecamatan Sumowono.

Air dalam kendi tersebut berasal dari sumber yang berada di 16 desa di Kecamatan Sumowono.

Baca juga: Bukannya Pulang, Pelaku Ambil Senjata Tajam di Mobil Lalu Bacok Prajurit TNI di Wonosobo

Setelahnya, peserta menyalakan obor yang kemudian diarak menuju sendang.

Mereka berjalan kaki kurang lebih sejauh satu kilometer menuju sendang di Kali Lanjan tersebut.

Camat Sumowono, Kabupaten Semarang, Cholid Mawardi mengatakan, penetapan Hari Jadi Sumowono merupakan hasil kerja Tim Sembilan yang dibentuk pada Oktober 2024.

"Tim tersebut bekerja selama sembilan bulan untuk menggali dan mengkaji hari jadi Kecamatan Sumowono," ungkapnya.

Anggota tim bekerja secara marathon, mulai dari mencari informasi ke tokoh-tokoh di Kabupaten Semarang, Demak, Klaten, Yogyakarta, dan Solo.

Setelah mengumpulkan berbagai sumber, pada Mei 2025 dilakukan bedah buku.

Hingga akhirnya dirumuskan Hari Jadi Kecamatan Sumowono diperingati setiap 15 September, dan tahun ini merupakan yang ke-495.

"Karena itu, tahun ini kita awali peringatan Hari Jadi Sumowono dengan melibatkan tokoh agama dan budaya. Acaranya ziarah ke makam leluhur, wilujengan, mujahadah, dan ruwatan," kata Cholid.

Cholid berharap, masyarakat Sumowono dijauhkan dari bencana dan bahaya. "Ada tolak bala, sehingga masyarakatnya sejahtera karena kami memiliki potensi wisata dan pertanian yang bisa dimaksimalkan," ujarnya.

Terkait penetapan 15 September sebagai Hari Jadi Sumowono, Cholid mengatakan hal tersebut adalah bagian dari jatidiri wilayah.

"Ini kan juga rangkaian Merti Bumi Serasi yang telah dirintis sejak 2022, karena itu semakin pasti setelah ada penetapan hari jadi," ujar Cholid.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau