Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLH Pastikan Cemaran Zat Radioaktif Cs-137 Tak Meluas, Hanya di Cikande Banten

Kompas.com - 26/10/2025, 15:18 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memastikan bahwa cemaran radiasi zat radioaktif cesium-137 hanya terdeteksi di wilayah Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

"Kita baru menemukan lokasi yang terkontaminasi radioaktif cesium-137 di sini (Cikande). Kita harapkan tidak ada tempat lain," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, saat mengunjungi lokasi pada Minggu (26/10/2025).

Pernyataan tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Satgas Penanganan Bahaya Radiasi CS-137 menggunakan metode grounding.

Baca juga: Rindu Rumah di Zona Merah: Warga Cikande Menanti Akhir dari Radiasi Cs-137

Metode ini bertujuan untuk menahan dan mengisolasi material yang terkontaminasi di area tertentu guna mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Sejauh ini kami baru mendapatkan data informasi berdasarkan survei yang dilakukan oleh BRIN, baik survei kita lakukan dengan menggunakan grounding system, yaitu radius 5 km, radius 2 km, dan seterusnya," jelas Rasio Ridho.

Kendalikan Pergerakan Material

Saat ini, upaya penanganan kontaminasi masih berlangsung dengan fokus pada pengendalian pergerakan material yang keluar dari Kawasan Industri Modern Cikande.

Pengendalian ini dilakukan melalui Radiation Portal Monitoring (RPM) untuk memantau kendaraan dan material terkontaminasi yang keluar masuk kawasan tersebut.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan telah menetapkan wilayah Cikande sebagai daerah yang terpapar radiasi radioaktif cesium-137.

Penyelidikan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari PT PMT, pabrik peleburan logam stainless steel yang diduga menjadi penyebab terkontaminasinya udang yang diekspor ke luar negeri.

Baca juga: KLH: Dua Pabrik di Cikande Terpapar Radiasi Cs-137 Pekan Ini Selesai Didekontaminasi

Aktivitas peleburan logam tersebut juga mencemari 22 pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande dan 13 titik lapak barang bekas di sekitarnya.

Hingga saat ini, 20 pabrik dan 2 titik di luar kawasan telah dinyatakan bersih setelah menjalani proses dekontaminasi oleh KBRN Gegana Polri, Nubika TNI AD, KLH, BRIN, dan Bapeten.

Sementara itu, lokasi yang masih terkontaminasi sedang ditangani oleh Satgas Penanganan Bahaya Radiasi, dengan target untuk segera membersihkan area tersebut agar aman dari radiasi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau