SERANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memastikan bahwa cemaran radiasi zat radioaktif cesium-137 hanya terdeteksi di wilayah Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"Kita baru menemukan lokasi yang terkontaminasi radioaktif cesium-137 di sini (Cikande). Kita harapkan tidak ada tempat lain," ujar Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, saat mengunjungi lokasi pada Minggu (26/10/2025).
Pernyataan tersebut didasarkan pada hasil survei yang dilakukan Satgas Penanganan Bahaya Radiasi CS-137 menggunakan metode grounding.
Baca juga: Rindu Rumah di Zona Merah: Warga Cikande Menanti Akhir dari Radiasi Cs-137
Metode ini bertujuan untuk menahan dan mengisolasi material yang terkontaminasi di area tertentu guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Sejauh ini kami baru mendapatkan data informasi berdasarkan survei yang dilakukan oleh BRIN, baik survei kita lakukan dengan menggunakan grounding system, yaitu radius 5 km, radius 2 km, dan seterusnya," jelas Rasio Ridho.
Saat ini, upaya penanganan kontaminasi masih berlangsung dengan fokus pada pengendalian pergerakan material yang keluar dari Kawasan Industri Modern Cikande.
Pengendalian ini dilakukan melalui Radiation Portal Monitoring (RPM) untuk memantau kendaraan dan material terkontaminasi yang keluar masuk kawasan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Pangan telah menetapkan wilayah Cikande sebagai daerah yang terpapar radiasi radioaktif cesium-137.
Penyelidikan menunjukkan bahwa sumber kontaminasi berasal dari PT PMT, pabrik peleburan logam stainless steel yang diduga menjadi penyebab terkontaminasinya udang yang diekspor ke luar negeri.
Baca juga: KLH: Dua Pabrik di Cikande Terpapar Radiasi Cs-137 Pekan Ini Selesai Didekontaminasi
Aktivitas peleburan logam tersebut juga mencemari 22 pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande dan 13 titik lapak barang bekas di sekitarnya.
Hingga saat ini, 20 pabrik dan 2 titik di luar kawasan telah dinyatakan bersih setelah menjalani proses dekontaminasi oleh KBRN Gegana Polri, Nubika TNI AD, KLH, BRIN, dan Bapeten.
Sementara itu, lokasi yang masih terkontaminasi sedang ditangani oleh Satgas Penanganan Bahaya Radiasi, dengan target untuk segera membersihkan area tersebut agar aman dari radiasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang