Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Warga Cikande Harus Mengungsi dari Zona Merah Radiasi Cesium-137?

Kompas.com - 27/10/2025, 14:13 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 91 warga Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang tinggal di zona merah radiasi zat radioaktif Cesium-137 telah direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyatakan, relokasi ini dilakukan untuk mempercepat proses dekontaminasi dan melindungi kesehatan serta keselamatan masyarakat.

Baca juga: Rindu Rumah di Zona Merah: Warga Cikande Menanti Akhir dari Radiasi Cs-137

Tergantung Proses Dekontaminasi

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani menjelaskan, durasi tinggal warga di tempat penampungan sementara akan bergantung pada proses dekontaminasi.

"Kita harapkan secepat mungkin (proses dekontaminasi dan warga kembali ke rumahnya)," kata Rasio Ridho kepada wartawan di Cikande, Minggu.

Rasio menekankan, langkah-langkah yang diambil pemerintah termasuk relokasi di zona merah, bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat.

"Semakin cepat kegiatan dekontaminasi terhadap radioaktif cesium-137 ini akan semakin baik supaya kita melindungi kesehatan masyarakat," ujarnya.

Warga Terdampak Dapat Bansos

Warga Kampung Sadang, Desa Sukatani, Cikande, Serang mendapatkan bantuan saat direlokasi karena rumahnya berada di zona merah. Minggu (26/10/2025).KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Warga Kampung Sadang, Desa Sukatani, Cikande, Serang mendapatkan bantuan saat direlokasi karena rumahnya berada di zona merah. Minggu (26/10/2025).

Komandan Satuan Kimia, Biologi, Radioaktif, dan Nuklir (KBRN) Pasukan Gegana Korbrimob Polri, Kombes Pol Yopie Indra Prasetya Sepang menyatakan, petugas saat ini fokus pada dekontaminasi di titik E dan F.

"Pelaksanaan kegiatan ini (dekontaminasi) kita berharap secepatnya bisa kita laksanakan untuk kegiatan dekontaminasi. Doakan saja bisa cepat," kata Yopie.

Selama berada di lokasi relokasi, warga menerima bantuan sosial dari pemerintah daerah berupa sembako, logistik, serta uang tunai senilai Rp5 juta.

Selain itu, Polres Serang juga turut membantu masyarakat yang terdampak.

Pada tahap pertama relokasi, sebanyak 63 orang telah dipindahkan dari zona F pada 22 Oktober 2025 ke kontrakan di Kampung Mekarbaru, Desa Sukatani, Cikande.

Sementara itu, tahap kedua relokasi melibatkan 28 orang yang dipindahkan dari zona E pada 26 Oktober 2025 ke rumah kontrakan di Kampung Bunian, Desa Sukatani, Cikande.

“Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami pastikan seluruh proses evakuasi berjalan aman dan kebutuhan dasar warga terpenuhi di lokasi relokasi,” ujar Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko kepada wartawan.

Berbagai kebutuhan rumah tangga telah dibagikan, mulai dari tempat tidur, selimut, kipas angin, perlengkapan ibadah, peralatan dapur, makanan siap saji, hingga air mineral.

"Fasilitas ini disediakan agar warga dapat beristirahat dengan tenang sambil menunggu kondisi lingkungan asal mereka dinyatakan aman," tambah Condro.

7 Lokasi Masih Didekontaminasi

Dari 12 lokasi yang terdeteksi radiasi Cesium-137 di luar kawasan Industri Modern Cikande, lima lokasi di antaranya telah berhasil didekontaminasi, sedangkan tujuh lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi.

Total material yang berhasil dipindahkan ke interim storage mencapai 222,6 meter kubik atau setara dengan 371 ton.

Material terpapar disimpan di gudang PT PMT, yang menjadi sumber lokal penyebaran zat radioaktif Cs-137.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau