YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan menanggung seluruh biaya pengobatan murid yang mengalami gejala dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, jika keracunan bukan masuk dalam kategori penyakit, sehingga tidak bisa tercover BPJS Kesehatan.
"Biaya rumah sakit seperti yang kami diskusikan dengan kepala rumah sakit dan kepala dinas (kesehatan) karena keracunan bukan kategori penyakit, maka tidak dicover BPJS," kata Endah yang ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).
Meski begitu, pihaknya akan menyiapkan anggran sekitar Rp 100 juta. Sebab ia menilai peristiwa seperti ini masuk dalam penanggulangan kedaruratan.
Baca juga: Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan
"Tetapi kami berinisiatif dalam masa keuangan yang diefisienkan ini, kami menyiapkan untuk penanggulangan kedaruratan seperti ini Rp100 juta jika anak-anak masuk rumah sakit karena ini (MBG) bisa dicover anggaran," katanya.
Sementara ini, pihaknya belum berencana memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam peristiwa yang menyebabkan 695 siswa dan guru di SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari mengalami mual hingga diare itu.
"Saya rasa belum. Pasien sudah dirawat di rumah, beberapa masih ada yang opname, masih menunggu apakah ada yang menyusul," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, reaksi yang dirasakan anak-anak tidak bersamaan.
Baca juga: 695 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati: Air Terindikasi Terpapar E. Coli
"Ada yang daya tubuhnya baik sehingga belum muntah mual, ada yang daya tubuhnya buruk habis makan sorenya sudah muntah dan mual, masih menunggu. Mohon doanya anak-anak terbebas dari mara bahaya," ucap dia.
Endah berharap murid yang merasakan gejala mual atau diare segera memeriksakan diri ke satuan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.
Baca juga: Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG
"Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34 sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat," kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang