Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maba UTM Diduga Dirundung Senior, Diculik Pakai Mobil, Dibawa ke Indekos, hingga Dianiaya Orang Tak Dikenal

Kompas.com - 11/08/2025, 12:46 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - MM (18), mahasiswa asal Kabupaten Sumenep mengalami luka di kepala dan lebam pada bagian matanya usai dianiaya oleh orang tak dikenal di sebuah rumah indekos yang tak jauh dari kampusnya, Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Paman korban, M Sultan Fuadi, mengatakan bahwa penganiayaan yang mengakibatkan kepala MM harus dijahit itu meninggalkan trauma bagi korban.

"Korban sangat trauma, apalagi diancam tidak akan aman selama kuliah 4 tahun ke depan. Jadi saat ini korban khawatir bagaimana nanti ke depannya," ucapnya, Senin (11/8/2025).

Baca juga: Kasus Bullying Siswa Baru SMPN di Blitar, Korban Minta Pindah Sekolah

Bahkan, akibat luka di kepala yang dialami tersebut, korban sempat tidak mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

"Karena kepalanya sakit jadi tidak kuat ikut kegiatan PKKMB, karena itu kan seharian, jadi keponakan saya tidak kuat," katanya. 

Sultan mengatakan, hingga saat ini pihak dari pelaku tidak ada yang meminta maaf atas aksi penganiayaan tersebut.

Pihaknya lantas menyerahkan seluruh proses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami tetap memilih jalur hukum. Untuk perkembangan selanjutnya, kami akan didampingi pengacara," ujarnya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengaku masih mendalami kasus tersebut.

"Masih kami lakukan penyelidikan," katanya. 

Sebelumnya, MM diculik saat berada di area kampus oleh sejumlah orang menggunakan mobil.

Baca juga: Polisi Berhasil Tempuh Jalur Diversi dalam Kasus Bullying Siswa SMPN di Blitar

Salah satu orang di dalam mobil itu diketahui merupakan senior satu fakultas korban.

Setelah masuk mobil, korban lalu dibawa ke sebuah rumah indekos di sekitar UTM.

Tak lama berselang, senior lainnya, yakni MF, datang ke rumah tersebut dan diduga mengintimidasi korban.

Bahkan, MM dipaksa mendatangi surat pernyataan oleh MF.

Setelah korban menandatangani surat itu, korban ditantang duel oleh pelaku lain yang tak dikenal oleh korban.

Orang tak dikenal itu lalu menganiaya korban hingga wajahnya lebam dan kepalanya bocor.

Sementara itu, dua senior yang ia kenal itu tidak melerai pelaku.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Surabaya
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Surabaya
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau