Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Solidaritas yang Digelarnya Disebut Dimotori Polres Lumajang, Mahasiswa Laporkan Akun Instagram ke Polisi

Kompas.com - 02/09/2025, 12:46 WIB
Miftahul Huda,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tertindas melaporkan akun Instagram Wiga Today ke Mapolres Lumajang, Selasa (2/9/2025).

Laporan ini buntut tudingan oleh akun Instagram Wiga Today yang menyebut aksi solidaritas yang digelar Aliansi Masyarakat Tertindas di depan Mapolres Lumajang pada Sabtu (30/8/2025) dipelopori polisi.

Akun Wiga Today mengunggah beberapa flyer bertuliskan fakta aksi 1.000 lilin di Lumajang.

Selain itu, terdapat opini yang menyebut aksi tersebut dipelopori Polres Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

"Diduga aksi ini dimotori oleh pihak Kepolisian Resort Lumajang dengan melibatkan sejumlah anggota HMI, termasuk yang sebelumnya pernah menyampaikan ultimatum kepada Kapolres Lumajang terkait Curanmor yang menimpa Mahasiswa KKN," tulis akun Wiga Today dalam postingannya, dikutip Kompas.com, Selasa (2/9/2025).

Baca juga: Pesan untuk Warganya di Luar Kota, Bupati Lumajang: Fokus Kerja dan Kuliah Saja

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Aliansi Masyarakat Tertindas, Nibras mengatakan, narasi yang menyebut aksi solidaritasnya dipelopori polisi tidak benar.

"Akun Wiga Today membuat posting-an fakta-fakta aksi 1.000 lilin. Nah, di sana memuat hal-hal yang sebenarnya misinformasi dan mengarah ke hoaks karena di dalamnya berisi narasi-narasi provokatif yang mendiskreditkan aksi solidaritas yang kami lakukan," kata Nibras di Mapolres Lumajang, Selasa (2/9/2025).

Nibras mengatakan, selain menyebarkan berita bohong, akun tersebut juga melakukan doxing terhadap salah satu peserta aksi dengan menyebarkan foto dan nomor telepon pribadinya.

"Teman-teman telah di-doxing juga identitasnya mulai dari penyebaran nomor HP pribadi, foto-foto pribadi, dan bahkan narasi-narasi yang tidak benar," ucapnya. 

Akibat hal ini, Nibras dan aliansinya menempuh jalur hukum dengan melaporkan akun tersebut kepada pihak kepolisian dengan laporan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.

Baca juga: Pulangkan 4 Anak yang Diamankan saat Aksi Ricuh, Polres Lumajang: Mereka Hanya Ikut-Ikutan

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WIGA) Lumajang, Widodo menegaskan, akun Wiga Today bukan merupakan akun resmi kampus.

"Badan Eksekutif Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang menyatakan sikap bahwa akun @wigatoday bukan bagian dari institusi kami, dan juga akun tersebut tidak merepresentasikan mahasiswa ITB Widyagama Lumajang dan telah mencemarkan nama baik institusi dan lembaga kami," kata Widodo.

Senada, pihak ITB WIGA juga telah mengeluarkan pengumuman yang menyatakan akun tersebut tidak berasal dari institusinya.

"Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang tidak bertanggung jawab atas seluruh isi, informasi, maupun aktivitas yang dipublikasikan oleh akun tersebut," kata Rektor ITB WIGA Ratna Wijayanti Daniar Paramita dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Ada Anak-anak, Aksi di Lumajang Ricuh, 4 Orang Diamankan

Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu membantah tudingan yang menyebut polisi menginisiasi aksi solidaritas yang dilakukan Aliansi Masyarakat Tertindas.

Menurutnya, saat itu polisi hanya melakukan pengamanan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tidak ada pengondisian dari kami (Polres Lumajang), aksi itu murni dari teman-teman, kami hanya melakukan pengamanan sebagaimana mestinya," ujar Untoro.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit, Layaknya Kotoran
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit, Layaknya Kotoran
Surabaya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Pengakuan Pelaku Mutilasi yang Pernah Jadi Jagal Hewan: Anaknya Temperamen, Puncaknya, Kosan Dikunci dari Dalam
Surabaya
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Pemkot Madiun Gratiskan PBB Warga di Bawah Rp 25.000 Mulai 2026
Surabaya
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Terungkap, Motif Alvi Mutilasi Kekasih yang Tinggal Bersamanya di Indekos
Surabaya
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Pelaku Mutilasi Kekasih Mojokerto Pernah Jadi Jagal Hewan
Surabaya
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Pelaku Mutilasi di Surabaya Ditangkap, Barang Bukti Senjata Tajam Disita
Surabaya
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Sudah Sepekan Polisi Kesulitan Cari Ibu Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas di Lemari Kamar Kos
Surabaya
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Bocah Korban Serangan Monyet Liar Keluar Rumah Sakit, Keluarga Masih Trauma
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau