JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari pembuatan kue bulan (mooncake) di JW Marriott Hotel Jakarta. Tak lagi memakai metode tradisional, hotel bintang lima di Jakarta ini menggunakan cara modern.
Secara tradisional, kue bulan dibuat menggunakan cetakan kayu dengan ukiran varian rasa pada permukaan cetakan mooncake. Misalnya, lotus, pandan, kacang merah, dan wijen hitam.
Adonan kue bulan dipadatkan ke dalam cetakan tersebut, lalu diketuk-ketuk ke meja dapur hingga kue bulan keluar dan tercetak sempura.
Proses seperti ini tak terlihat saat para koki andalan di JW Marriott Hotel Jakarta mendemokan pembuatan kue bulan.
Baca juga: Pilihan Hamper Kue Bulan dari Hotel Bintang 5 Jakarta, Simak Harganya
Adapun bahan untuk membuat kulit kue bulan terdiri dari tepung tang mien atau tepung hong kong, yang dicampur dengan minyak wijen.
Sementara untuk varian rasa kue bulan di JW Marriott Hotel Jakarta, terdiri dari empat pilihan, yakni lotus, kacang merah, pandan, dan wijen hitam.
Hal menarik terdapat pada pemilihan cetakan kue bulan. Alih-alih cetakan kayu, mereka menggunakan cetakan berbahan plastik tebal yang tersambung dengan kompresor kecil, sebagai memberi tekanan angin kuat pada cetakan mooncake.
Mulanya, Chef Goh menunjukkan adonan kulit dan isian kue bulan dengan ukuran berbeda.
Setelah setiap komponen selesai ditimbang, Chef Goh lanjut menggilas adonan kulit kue bulan menggunakan rolling pin.
Adonan kulit bulan yang sudah melebar, segera dibalut ke bahan isi yang sudah dibulatkan sempurna. Di sini lah titik kesulitan tertinggi dalam membuat kue bulan.
Meski isiannya cukup besar, bagian dalam kue bulan ini tidak boleh tampak menembus kulitnya sehingga para koki mesti berhati-hati saat membentuk kue bulan.
Kesulitan itu tidak tampak saat koki dengan pengalaman bekerja selam 30 tahun tersebut, berkali-kali berhasil mencetak kue bulan.
Baca juga: Apa Itu Perayaan Kue Bulan yang Dirayakan Orang Tionghoa?