Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Kawasan Kuliner Plaza 2 Blok M, Harga Sewa Naik hingga UMKM Angkat Kaki

Kompas.com - 06/09/2025, 11:31 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Koperasi membantah

Ketua Koperasi Pedagang Pasar Pusat Melawai Blok M (Kopema), Sutama atau Tomo, membantah pihaknya menaikkan harga sewa kios.

Ia justru menuding MRT Jakarta selaku pengelola yang menetapkan skema baru berupa sewa kios menggantikan iuran kebersihan dan keamanan (IKK).

“Saya difitnah. Itu semua kenaikan-kenaikan ini yang bikin MRT, bukan kami, bukan koperasi,” kata Tomo kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, ia juga menolak istilah sewa karena dianggap merugikan posisi pedagang.

"Kalau kami cuma nyewa doang, kayak macam orang enggak punya hak, cuma kewajiban doang. Tahun depan bisa saja kami disuruh pindah," jelas dia.

Saat itu, kata Tomo, para pedagang terpaksa setuju dengan menandatangani surat perubahan skema pembayaran, dari IKK menjadi sewa, karena listrik kiosnya dipadamkan pengelola.

“Pedagang-pedagang makanan ini kan pada tanda tangan, karena dia perlu sekali listrik. Kalau mereka makanannya kan bisa basi,” jelas dia.

Baca juga: Menengok Blok M Hub, Calon Rumah Baru bagi UMKM Kuliner di Jakarta

“Orang yang tanda tangan itu, lantas dikenakan sewa Rp 1,5 juta untuk MRT doang, untuk gantinya IKK tadi. Kalau yang seperti saya pedagang lama cuma Rp 300.000,” tambah dia.

Saat itu, pengelola menjelaskan bahwa pedagang belum pernah membayarkan sewa sejak Plaza 2 Blok M berpindah tangan pengelola ke MRT Jakarta, per Januari 2025.

Padahal, pedagang merasa sudah membayarkan kewajibannya kepada koperasi.

Penjelasan MRT Jakarta

Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat membenarkan adanya lonjakan sewa dalam sebulan terakhir. Ia menekankan, sebelumnya tarif masih sesuai kesepakatan.

“Bukan ini tiba-tiba, karena dalam satu bulan terakhir baru ditagihkan ini. Yang sebelumnya itu sesuai dengan kesepakatan,” ujar Tuhiyat.

Gubernur ancam stop kerja sama

Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, harga sewa kios di District Blok M harus sesuai dengan perjanjian awal, yakni Rp 300.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan.

Dia meminta kerja sama dengan koperasi dihentikan bila terbukti melanggar.

"Kalau mereka tidak memenuhi apa yang menjadi kesepakatan, maka saya minta untuk di-postpone, kerja samanya dihentikan saja," kata Pramono.

Baca juga: Harga Sewa Kios Mahal, Pedagang Kuliner di District Blok M Ramai-ramai Angkat Kaki

UMKM angkat kaki

Andre, owner Mi Chang Blok M merupakan salah satu pedagang UMKM di Plaza 2 Blok M yang memilih hengkang lantaran kenaikan harga kios tersebut.

Zahra, salah satu pedagang yang masih bertahan di Plaza 2 Blok M mengungkapkan, hampir semua tenant di sana tutup dan mengangkut semua barang yang ada di kios pekan lalu, yakni pada akhir Agustus 2025.

"Pada pindah semua serentak pekan kemarin, pada angkut-angkut barang, (kiosnya) dibongkar-bongkar," kata Zahra kepada Kompas.com saat ditemui di Plaza 2 Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).

Zahra juga mengamini bahwa harga sewa kios di sana naik sampai Rp 7 juta per kios. 

Khusus untuk kios kuliner, lanjutnya, terhitung hanya sekitar empat hingga lima kios yang masih bertahan. Selebihnya, memutuskan untuk undur diri dari kawasan Plaza 2 Blok M.

Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi pada Kamis (4/9/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, dari arah depan kawasan Plaza 2 Blok M memang masih tampak ramai.  

Beberapa kios yang berada di area dekat gerbang masih beroperasi, tapi umumnya bukan kios makanan, melainkan kios jam tangan hingga aksesoris ponsel.

Sementara saat berjalan ke arah belakang, mulai tampak jajaran kios yang tutup. Sebagian besar merupakan kios makanan. 

Bahkan, di salah satu kios yang tutup, di dinding bagian atasnya tampak tertulis: "We Will be Back in New Concept!! New Place (kami akan kembali dengan konsep yang baru dan tempat yang baru)".

Berdasarkan informasi dari Zahra, jajaran kios kuliner yang tutup tersebut bukan karena libur, melainkan sudah memutuskan hengkang dari area Plaza 2 Blok M.

 "Yang di bagian belakang-belakang itu tutup karena memang sudah tutup, bukan karena libur," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau