Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Amerika, China dan India Akhirnya Bersatu

Kompas.com - 01/09/2025, 07:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN

TIANJIN, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi akhirnya bertemu secara langsung di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin, Minggu (31/8/2025). 

Pertemuan ini menjadi pertemuan pertama antara Xi dan Modi dalam tujuh tahun terakhir, sekaligus sinyal menguatnya hubungan antara dua negara berpenduduk terbesar di dunia.

Pertemuan tersebut tak lepas dari tarif tinggi sebesar 50 persen yang dibebankan Amerika Serikat (AS) kepada India. AS juga sempat mengobarkan perang dagang dengan China.

Baca juga: China-India Sepakat Jadi Mitra, Bukan Saingan

Xi menegaskan, pilihan terbaik bagi China dan India adalah menjalin persahabatan, bukan rivalitas, sebagaimana dilansir CNN.

"Merupakan pilihan yang tepat bagi kedua belah pihak untuk menjadi sahabat yang memiliki hubungan baik, bertetangga, dan bersahabat, mitra yang saling mendukung kesuksesan, serta menjadikan naga dan gajah menari bersama," kata Xi.

Menurut dia, dunia tengah dilanda transformasi besar dan situasi internasional sedang kacau. 

Oleh karena itu, papar Xi, China dan India harus tetap berpegang pada arah untuk menjadi mitra agar hubungan kedua negara stabil dalam jangka panjang.

Sementara itu, Modi menyatakan bahwa India berkomitmen membangun hubungan atas dasar saling percaya dan menghormati. 

Baca juga: Prabowo Batal Hadiri Parade di China, Fokus Pantau Dinamika Tanah Air

Dia juga menyinggung langkah-langkah perbaikan, termasuk meredakan ketegangan di perbatasan Himalaya yang sempat memanas sejak bentrokan 2020.

"Kepentingan 2,8 miliar orang di kedua negara kita terikat pada kerja sama kita," ujar Modi.

Pertemuan Xi dan Modi terjadi di tengah tekanan baru dari Washington. Presiden AS Donald Trump awalnya mengumumkan tarif 25 persen terhadap impor India, kemudian meningkatkan hingga 50 persen sebagai sanksi atas pembelian minyak Rusia.

India dan China diketahui sama-sama menjadi pembeli utama minyak Rusia, meskipun sejauh ini hanya India yang terkena sanksi Washington.

Di sisi lain Trump sendiri sedang berupaya membuka jalur diplomasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Baca juga: Trump Berbalik Arah, Kini Izinkan 600.000 Mahasiswa China Masuk AS

Xi dan Putin terlihat berbincang hangat saat jamuan makan malam KTT SCO, menandai eratnya hubungan Beijing-Moskwa.

Hubungan mulai membaik

Ketegangan China-India memuncak pada 2020 ketika 20 tentara India dan 4 tentara China tewas dalam bentrokan di perbatasan Himalaya. 

Halaman:

Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau