Berbeda dengan di Jatiroto, Bupati Indah menyebut banjir di Kecamatan Rowokangkung tidak disebabkan oleh kelalaian petugas, melainkan oleh faktor alam dan kondisi sungai yang memerlukan normalisasi.
“Ini memang intensitas hujan aja dan limpahan dari Jatiroto setelah dibuka ya larinya ke sini,” jelas Indah.
Menurutnya, aliran sungai di Rowokangkung banyak dipenuhi sampah dan sedimen, sehingga saat curah hujan tinggi dan air dari Jatiroto mengalir ke hilir, sungai tidak mampu menampung debit air. Akibatnya, air meluap ke permukiman warga.
Selain rumah warga, banjir juga merendam fasilitas publik, termasuk SDN Rojopolo 02 di Kecamatan Jatiroto.
Ruang kelas tergenang air sehingga kegiatan belajar sementara dilakukan secara daring.
Baca juga: Banjir Melanda 2 Desa di Lumajang, Ribuan Rumah Terendam
Pemerintah Kabupaten Lumajang kini fokus pada proses normalisasi sungai, pembersihan saluran air, dan pembenahan sistem pintu air agar kejadian serupa tidak terulang.
Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul "Bupati Indah Ungkap Penyebab Banjir Lumajang, karena Petugas Terlambat Buka Pintu Air".
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang