KOMPAS.com - Kamitetep mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, serangga ini sering ditemukan di dalam rumah-rumah warga.
Hewan ini berukuran kecil dan biasanya menempel di tembok, kamar mandi, atau perabotan rumah lainnya.
Karena bentuknya menyerupai kotoran yang menempel, banyak orang tidak menyadari bahwa itu adalah serangga yang aktif bergerak. Baru setelah diamati lebih dekat, hewan tersebut akan tampak bergerak perlahan dan menimbulkan rasa jijik atau bahkan takut.
Kemunculan kamitetep kerap dianggap mengganggu, terutama jika jumlahnya banyak dan muncul di tempat-tempat yang tidak terduga.
Banyak masyarakat menganggap hewan ini berbahaya, serta gigitannya bisa menyebabkan gatal-gatal sehingga banyak orang mencoba mengusirnya dengan berbagai cara.
Lantas, apa sebenarnya kamitetep itu? Dari mana asalnya dan apakah benar kamitetep dapat menggigit manusia?
Baca juga: Dosen UI Ungkap Cara Mengusir Kamitetep yang Bikin Kulit Gatal-gatal
Ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno menjelaskan bahwa kamitetep merupakan bagian dari spesies ngengat dan dikenal luas oleh masyarakat sebagai ulat tembok.
“Kamitetep yang memiliki nama latin Phereoeca uterella (Walsingham, 1897) adalah spesies ngengat dari famili Tineidae dan ordo Lepidoptera, yang larvanya dikenal dengan sebutan ulat tembok atau household casebearer,” jelas Sukirno kepada Kompas.com pada Sabtu (12/7/2025).
Baca juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Kulit akibat Kamitetep
Larva kamitetep hidup dalam kantong kecil berbentuk lonjong, yang dibawanya ke mana-mana sebagai tempat berlindung.
Kantong ini biasanya terbuat dari debu, serat kain, hingga sisa tubuh serangga lain.
Kamitetep berukuran sekitar 1–1,5 cm. Ia memiliki tubuh lunak dan berwarna gelap. Kamitetep sering kali ditemukan menempel di dinding, kamar mandi, atau perabotan kayu.
“Penyebab dari keberadaan kamitetep sering kali karena kondisi rumah yang lembap dan jarang dibersihkan,” kata Sukirno.
Kelembapan tinggi merupakan syarat penting bagi kamitetep untuk dapat berkembang biak.
Baca juga: Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?
Siklus hidup kamitetep, dari telur hingga menjadi ngengat dewasa, memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan.
Seekor kamitetep betina dapat menghasilkan sekitar 200 telur hanya dalam waktu seminggu sebelum mati.