Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Kamitetep dan Apakah Mereka Menggigit Manusia? Ini Kata Pakar UGM

Kompas.com - 12/07/2025, 13:15 WIB
Fatimah Az Zahra,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamitetep mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Padahal, serangga ini sering ditemukan di dalam rumah-rumah warga.

Hewan ini berukuran kecil dan biasanya menempel di tembok, kamar mandi, atau perabotan rumah lainnya. 

Karena bentuknya menyerupai kotoran yang menempel, banyak orang tidak menyadari bahwa itu adalah serangga yang aktif bergerak. Baru setelah diamati lebih dekat, hewan tersebut akan tampak bergerak perlahan dan menimbulkan rasa jijik atau bahkan takut.

Kemunculan kamitetep kerap dianggap mengganggu, terutama jika jumlahnya banyak dan muncul di tempat-tempat yang tidak terduga. 

Banyak masyarakat menganggap hewan ini berbahaya, serta gigitannya bisa menyebabkan gatal-gatal sehingga banyak orang mencoba mengusirnya dengan berbagai cara.

Lantas, apa sebenarnya kamitetep itu? Dari mana asalnya dan apakah benar kamitetep dapat menggigit manusia?

Baca juga: Dosen UI Ungkap Cara Mengusir Kamitetep yang Bikin Kulit Gatal-gatal

Spesies ngengat atau ulat tembok

Ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Sukirno menjelaskan bahwa kamitetep merupakan bagian dari spesies ngengat dan dikenal luas oleh masyarakat sebagai ulat tembok.

“Kamitetep yang memiliki nama latin Phereoeca uterella (Walsingham, 1897) adalah spesies ngengat dari famili Tineidae dan ordo Lepidoptera, yang larvanya dikenal dengan sebutan ulat tembok atau household casebearer,” jelas Sukirno kepada Kompas.com pada Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Kulit akibat Kamitetep

Bentuk fisik dan penyebab adanya Kamitetep

Larva kamitetep hidup dalam kantong kecil berbentuk lonjong, yang dibawanya ke mana-mana sebagai tempat berlindung. 

Kantong ini biasanya terbuat dari debu, serat kain, hingga sisa tubuh serangga lain.

Kamitetep berukuran sekitar 1–1,5 cm. Ia memiliki tubuh lunak dan berwarna gelap. Kamitetep sering kali ditemukan menempel di dinding, kamar mandi, atau perabotan kayu.

“Penyebab dari keberadaan kamitetep sering kali karena kondisi rumah yang lembap dan jarang dibersihkan,” kata Sukirno.

Kelembapan tinggi merupakan syarat penting bagi kamitetep untuk dapat berkembang biak.

Baca juga: Apa Itu Kamitetep, Serangga di Rumah yang Bisa Bikin Kulit Gatal?

Siklus hidup Kamitetep

Siklus hidup kamitetep, dari telur hingga menjadi ngengat dewasa, memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan. 

Seekor kamitetep betina dapat menghasilkan sekitar 200 telur hanya dalam waktu seminggu sebelum mati. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Warganet Pertanyakan Reaktivasi Jalur KA Purwokerto–Wonosobo, Ini Tanggapan KAI
Tren
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Mengenal QRIS Tap, Apa Bedanya dengan QRIS Biasa?
Tren
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Kronologi Pemuda Tewas Dikeroyok di Masjid Agung Sibolga Usai Dilarang Tidur Dini Hari
Tren
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
5 Transportasi Umum di Jabodetabek yang Bisa Pakai QRIS Tap
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau