KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi banjir rob di wilayah pesisir Indonesia hingga 30 September 2025.
BMKG menjelaskan, potensi banjir rob atau banjir pesisir dikarenakan meningkatnya ketinggian air laut maksimum.
Kondisi itu kali ini dipengaruhi oleh adanya fenomena fase Bulan baru atau saat Bulan berada paling dekat antara Bumi dan Matahari.
“Adanya fenomena fase Bulan baru pada tanggal 21 September 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” ungkap BMKG, dikutip dari Instagram resminya.
Baca juga: BMKG Rilis 13 Zona Megathrust di Indonesia, Mana yang Potensi Gempanya Terbesar?
Wilayah berpotensi banjir rob
BMKG membeberakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, termasuk:
- Pesisir Sumatera Utara
- Pesisir Kepulauan Riau
- Pesisir Kepulauan Bangka Belitung
- Pesisir Banten
- Pesisir Jawa Tengah
- Pesisir Jawa Timur
- Pesisir Nusa Tenggara Barat
- Pesisir Sulawesi Utara
- Pesisir Sulawesi Tengah
- Pesisir Maluku.
“Potensi banjir pesisir yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan,” terang BMKG.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Prakiraan waktu banjir rob
Berikut ini rincian prakiraan waktu dan lokasi terjadinya banjir rob atau banjir pesisir di berbagai wilayah pesisir Indonesia:
Pesisir Sumatera Utara
- Pesisir Medan Belawan: 21-27 September 2025
- Pesisir Medan Labuan: 21-27 September 2025
- Pesisir Medan Marelan: 21-27 September 2025.
Pesisir Kepulauan Riau
- Pesisir Batam: 20-26 September 2025
- Pesisir Dabo Singkep: 18-20 September 2025
- Pesisir Bintan: 22-23 September 2025
- Pesisir Tanjung Pinang: 21-23 dan 29-30 September 2025.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Badai Tropis Juga Memberi Manfaat bagi Bumi, Apa Saja?
Pesisir Kepulauan Bangka Belitung
- Pesisir Bangka: 18-22 September 2025
- Pesisir Belitung: 27-30 September 2025.
Pesisir Banten
- Pesisir Labuan: 24-25 September 2025
- Pesisir Cikeusik: 23-27 September 2025
- Pesisir Bayah: 22-27 September 2025.
Pesisir Jawa Tengah
- Pesisir Semarang: 18-21 dan 29-30 September 2025
- Pesisir Demak: 18-21 dan 29-30 September 2025
- Pesisir Pekalongan: 18-21 dan 29-30 September 2025
- Pesisir Tegal: 18-21 dan 28-30 September 2025
- Pesisir Pemalang: 18-21 dan 28-30 September 2025.
Baca juga: Mengapa Awan Mendung Bisa Terlihat Terang Saat Malam?
Pesisir Jawa Timur
- Pesisir Surabaya Barat: 18-23 dan 28-30 September 2025.
Pesisir Nusa Tenggara Barat
- Pesisir Bima: 18-21 September 2025.
Pesisir Sulawesi Utara
- Pesisir Manado Tua: 21-22 September 2025
- Pesisir Manado: 21-22 September 2025
- Pesisir Minahasa Utara: 21-22 September 2025.
- Pesisir Bitung: 20-23 September 2025
- Pesisir Minahasa Tenggara: 20-23 September 2025
- Pesisir Bolaang Mongondow Timur: 20-23 September 2025
- Pesisir Bolaang Mongondow Selatan: 20-23 September 2025
- Pesisir Kepulauan Sitaro: 20-23 September 2025
- Pesisir Kepulauan Sangihe: 20-23 September 2025
- Pesisir Kepulauan Talaud: 20-23 September 2025.
Baca juga: Kenali Beda Tanda Hujan Deras Berdurasi Singkat dan Gerimis yang Berlangsung Lama
Pesisir Sulawesi Tengah
- Pesisir Palu-Donggala: 18-20 September 2025
- Pesisir Tolitoli: 18-20 September 2025
- Pesisir Buol: 18-20 September 2025
- Pesisir Morowali: 18-20 September 2025
- Pesisir Banggai Laut: 18-20 September 2025.
Pesisir Maluku
- Pesisir Mabon: 22-30 September 2025
- Pesisir Maluku Tengah: 19-30 September 2025
- Pesisir Seram Bagian Timur: 21-30 September 2025
- Pesisir Kepulauan Aru: 24-28 September 2025.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” papar BMKG.
Baca juga: Ramai soal Tak Ada Badai yang Melintasi Garis Khatulistiwa, Ini Kata BMKG
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang