Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Investor Antusias, Obligasi dan Sukuk Pegadaian Tembus Rp 3,99 Triliun

Kompas.com - 03/09/2025, 19:51 WIB
TS Naja,
DWI NH

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pegadaian kembali mencatat prestasi di pasar modal melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan.

Instrumen investasi tersebut disambut sangat baik oleh investor. Bahkan, jumlah permintaan (oversubscription) mencapai Rp 3,99 triliun, dua kali lipat lebih tinggi dari target awal Rp 2 triliun.

Pencapaian itu membuktikan tingginya kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis dan prospek pertumbuhan perusahaan. Hal ini juga mencerminkan keyakinan pasar terhadap posisi Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang solid dan stabil di tengah dinamika ekonomi global.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan berbagai kalangan, khususnya investor.

Baca juga: Pegadaian Raih Penghargaan Global, Diakui Jadi Pemimpin Inovasi Keuangan Syariah

“Capaian oversubscription ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan yang kuat dari investor terhadap kinerja dan prospek Pegadaian,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).

Tingginya minat investor merupakan hasil strategi pendanaan yang bijak dan kinerja bisnis Pegadaian yang terus tumbuh.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah melayani masyarakat selama lebih dari satu abad, Pegadaian telah membuktikan bahwa model bisnisnya tangguh dan adaptif melalui inovasi di bidang digital dan pengembangan produk nongadai.

Selain itu, Pegadaian berhasil mencatatkan rata-rata biaya dana (weighted average cost of fund/WACOF) sebesar 6,11 persen. Angka ini menunjukkan bahwa Pegadaian telah melakukan pengelolaan finansial secara cermat dan efisien.

Baca juga: Pegadaian Tebar Promo Spesial Kemerdekaan, Dorong Masyarakat Raih Merdeka Finansial

Ferdian mengatakan, capaian yang diraih Pegadaian akan menjadi dorongan bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja dan menghadirkan inovasi pembiayaan yang berkontribusi bagi masyarakat serta perekonomian nasional.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi kemenangan bagi Pegadaian, tetapi juga bagi ekosistem pasar modal Indonesia.

Dana yang terkumpul dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan, termasuk perluasan layanan pembiayaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat luas.

Kesuksesan penerbitan instrumen investasi baru milik Pegadaian itu tak lepas dari hasil kolaborasi dengan sejumlah lembaga yang berkontribusi dalam proses penerbitan.

Baca juga: Cetak Sejarah, Pegadaian Raup Rp 8,14 Triliun dari Penerbitan Obligasi Terbesar 2025

Lembaga yang ikut andil dalam proses penerbitan, antara lain Indo Premier Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Sekuritas, BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, CIMB Sekuritas, Wali Amanat Bank Mega, Konsultan Hukum MMI, Tenaga Ahli Syariah, dan Tim Notaris.

Dengan dukungan sejumlah pihak, Pegadaian semakin memantapkan langkahnya dalam mewujudkan misi untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dengan semangat mengEMASkan Indonesia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau