Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danantara Buka-bukaan Kondisi Krakatau Steel: Enggak pernah Untung, Perusahaan Banyak Masalah

Kompas.com - 31/10/2025, 16:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Danantara Indonesia menyoroti banyak persoalan di tubuh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang selama bertahun-tahun tak pernah mencatatkan laba.

Managing Director Stakeholder Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas mengatakan, pihaknya tengah menuntaskan berbagai masalah di perusahaan baja pelat merah itu.

"Krakatau Steel akan segera finalisasi. Bongkar habis. Enggak pernah untung, enggak pernah bagus, enggak pernah efisien," ujar Rohan dalam sesi media briefing di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Krakatau Steel (KRAS) Transformasi Bisnis dan Keuangan, Fokus ke Efisiensi dan Profitabilitas

Ia menjelaskan, ada banyak masalah yang menumpuk di Krakatau Steel, termasuk investasi yang tidak tepat seperti pembangunan blast furnace yang belum optimal.

Meski begitu, Rohan menilai fasilitas industri Krakatau Steel di Cilegon, Banten, merupakan salah satu yang terbesar dan terlengkap di dunia.

"Dia punya pelengkapan industri yang semua. Dari proses produksi, air, listrik, punya pembangkit sendiri, pelabuhan. Tetapi itu di beberapa waktu yang sudah beberapa lama ini, itu untuk menutup kehidupannya, dipenggal-penggal mulai dijualin pengolahan airnya, pembangkit listrik," kata Rohan.

Menurutnya, penjualan berbagai aset pendukung membuat Krakatau Steel kehilangan banyak keunggulan strategis.

"Hampir hilang pelabuhannya. Padahal itu modal utama yang enggak ada di perusahaan lain. Dan itu pelabuhan paling dalam di Indonesia. Jadi kapal yang sangat besar bisa sandar," lanjutnya.

Baca juga: Krakatau Steel Dorong Hilirisasi dan Ketahanan Industri Baja Nasional

Ia menyebut, Danantara akan melakukan “rekayasa positif” untuk menyehatkan kembali Krakatau Steel, termasuk memperbaiki tata kelola dan keuangan perusahaan.

"Jadi itu yang juga kita lakukan. Rekayasa positif. Keuangannya yang kita harus perbaiki dan sebagainya," ucap Rohan.

Halaman:


Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau