Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Sulbar Jadi Korban Deepfake, Videonya Diedit Jadi Umumkan Pemutihan Pajak

Kompas.com - 18/09/2025, 16:43 WIB
Himawan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Salim S. Mengga menjadi korban manipulasi video atau deepfake setelah sambutannya untuk pengurus wilayah KAHMI Sulbar diedit menjadi video hoaks tentang program pemutihan pajak.

Video palsu itu sempat viral di TikTok melalui akun @pemutihan_pajak_2025, Senin (15/9/2025).

Dalam video, Wagub Salim seolah mengumumkan pemutihan atau penggratisan pajak, mulai dari balik nama kendaraan, bayar pajak kendaraan, pembuatan SIM, hingga ganti plat kendaraan.

Baca juga: Video Sri Mulyani yang Sebut Gaji Guru Beban Negara Ternyata Deepfake, Apa Itu?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulbar, Muhammad Ridwan Djafar, menegaskan video tersebut hoaks.

"Video yang beredar adalah deepfake. Video aslinya adalah sambutan Wagub untuk pengurus wilayah KAHMI Sulbar atas pelantikannya. Wagub sama sekali tidak menyebutkan program pemutihan pajak," kata Ridwan kepada Kompas.com, Kamis (18/9/2025).

Ridwan menyebut Pemprov Sulbar belum memutuskan langkah hukum terkait kasus ini.

Ia hanya mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak mudah menyebarkan informasi tanpa verifikasi.

"Mari bersama cegah penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kebingungan dan merugikan banyak pihak," ujarnya.

Baca juga: Deepfake, Demokrasi, dan Tanggung Jawab Kolektif Kita

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sulbar, Mohammad Ali Chandra, menegaskan program yang sedang berlaku saat ini adalah keringanan pajak, bukan pemutihan.

"Ada dua skema, yaitu keringanan Pajak Kendaraan Bermotor dan Opsen PKB sebesar 9,64 persen berlaku 1 Agustus-30 September 2025, serta keringanan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Opsen BBNKB sebesar 13,95 persen berlaku 1 Agustus-31 Desember 2025," jelasnya.

Ali Chandra mengimbau masyarakat segera memanfaatkan program keringanan resmi tersebut dan tidak mudah terpengaruh isu menyesatkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau