Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Siswa SD di Kalbar Keracunan MBG, Kepala Dapur Hanya Lontarkan Satu Kata

Kompas.com - 23/09/2025, 17:51 WIB
Hendra Cipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com – Kepala Dapur Mitra Mandiri program Makan Bergizi Gratis, M. Yoga, enggan memberi keterangan terkait insiden keracunan yang dialami 20 siswa Sekolah Dasar Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr. Agoesdjam Ketapang usai menjenguk korban yang diduga keracunan pada Selasa (23/9/2025), Yoga menjawab singkat.

Dapur penyedia makanan yang diduga menjadi sumber keracunan itu diketahui bernaung di bawah Yayasan Adinda Karunia Ilahi.

“Bukan (kelalaian dapur),” kata Yoga sembari meninggalkan lokasi dengan sepeda motor bersama rekannya tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: 20 Siswa SD di Kalbar Diduga Keracunan MBG, Wali Murid: Orangtua Pasti Tidak Meracuni Anaknya

Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN 12 Benua Kayong mengalami gejala keracunan usai menyantap menu makan siang program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025).

Seluruh siswa kini dirawat di RSUD Agoesdjam Ketapang.

Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani, mengatakan peristiwa bermula saat beberapa siswa mengeluh sakit perut dan muntah-muntah tak lama setelah makan siang.

Jumlahnya terus bertambah hingga mencapai puluhan.

“Awalnya hanya beberapa anak yang sakit perut lalu muntah. Tapi makin lama makin banyak. Puskesmas datang ke sekolah, kemudian anak-anak dirujuk ke RSUD Agoesdjam,” kata Dewi kepada wartawan, Selasa siang.

Menu makan siang saat itu terdiri dari ikan filet, sayur oseng, tahu goreng, jeruk, dan nasi putih.

Belum diketahui makanan mana yang menjadi penyebab keracunan, namun hampir semua siswa yang menyantap hidangan tersebut mengalami gejala serupa.

Kasus ini menimbulkan keresahan orang tua murid.

Burhanudin, 45 tahun, wali murid kelas 6, meminta pemerintah mengkaji ulang program MBG.

“Kalau ingin memberikan makan siang gratis, kenapa tidak diberikan langsung ke orang tua saja? Orang tua pasti tidak mungkin meracuni anak. Kalau seperti ini, kita tidak tahu apakah makanan itu higienis atau tidak,” ujar Burhanudin.

Suryani, 36 tahun, orang tua siswa lainnya, mengaku khawatir meski anaknya hanya makan sebagian menu.

“Anak saya bilang cuma makan sayurnya saja, tapi tetap keracunan. Setelah kejadian ini, saya malah khawatir kalau anak saya keracunan lagi,” kata Suryani.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau