PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) usai kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus bertambah. Hingga Kamis (2/10/2025), total korban tercatat 86 orang.
"Pemkab Agam telah menetapkan status KLB kasus keracunan itu," kata Sekda Agam, M Lutfi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Menurut Lutfi, setelah penetapan KLB, sejumlah langkah cepat diambil, di antaranya menutup sementara dapur MBG di Kampung Tangah, Agam. Pemkab juga menyiagakan fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga RSUD Lubuk Basung.
"Penetapan KLB ini juga memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi korban keracunan," ujar Lutfi.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan MBG di Agam Bertambah Jadi 86 Orang
Data terbaru mencatat, korban keracunan terdiri dari 57 anak TK dan siswa SD, 6 guru, 2 orangtua siswa, serta 21 siswa lainnya yang belum melapor ke fasilitas kesehatan.
"Kemungkinan bisa terus bertambah karena masih ada yang belum melapor ke fasilitas kesehatan," tambah Lutfi.
Kasus bermula pada Rabu (1/10/2025) saat 2.699 porsi nasi goreng MBG didistribusikan ke 27 sekolah di Agam oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah. Sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah siswa mulai merasakan gejala mual dan sakit perut usai menyantap nasi goreng yang diterima pagi harinya.
Berdasarkan temuan sementara, puluhan anak TK dan SD serta seorang guru pertama kali dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Lubuk Basung. Tim Dinas Kesehatan Agam telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab keracunan.
Baca juga: Buntut Puluhan Siswa Keracunan, Bupati Agam Sumbar Tutup Dapur MBG
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang