PADANG, KOMPAS.com - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang telah menerima sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyebabkan ratusan siswa keracunan di Agam, Sumatera Barat.
Sampel tersebut mendapat pengawasan langsung dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar melalui tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus).
"Sampel makanannya sudah kita terima dan diawasi tim Ditreskrimsus Polda Sumbar," kata Ketua Tim Sertifikasi BBPOM Padang Aliya B Asgul kepada wartawan, Kamis (2/10/2025) di Padang.
Baca juga: Korban Keracunan Nasi Goreng MBG Terus Bertambah, Pemkab Agam Tetapkan Status KLB
Aliya menyebutkan sampel berupa nasi goreng MBG yang disantap siswa pada Rabu (1/10/2025). Untuk mengetahui penyebab keracunan, pihaknya membutuhkan waktu pemeriksaan selama sepuluh hari.
"Hasil pemeriksaannya akan keluar setelah 10 hari nanti," jelas Aliya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumbar Kombes Pol Andry Kurniawan mengatakan pihaknya juga mengawasi pemeriksaan sampel makanan, tinja, dan muntah korban.
"Kita ikut mengawasi pemeriksaan sampel di BBPOM dan Labkesda Sumbar," kata Andry.
Menurut Andry, pengawasan dilakukan untuk memastikan keamanan hasil pemeriksaan yang nantinya akan dijadikan bahan evaluasi.
Sebelumnya, puluhan anak TK, siswa SD, serta seorang guru mengalami keracunan usai menyantap MBG berupa nasi goreng di Agam pada Rabu (1/10/2025) sore.
Kepala Dinas Kesehatan Agam, Lutfi, mengatakan korban awalnya menerima makanan MBG pada pukul 10.00 WIB. Sekitar pukul 14.00 WIB korban mulai mual dan sakit perut hingga harus dirawat di Puskesmas dan RSUD Lubuk Basung.
Berdasarkan penelusuran, terdapat 2.699 porsi MBG nasi goreng yang didistribusikan pada Rabu itu oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah, Agam ke 27 sekolah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang