PADANG, KOMPAS.com - Warga Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat mendesak pemerintah segera menyelesaikan Daerah Irigasi (DI) Sawah Laweh.
DI Sawah Laweh sampai dengan tahun 2025 baru bisa mengaliri 598 hektar dari total 3.273 hektar sawah warga.
"Kami mohon aspirasi kami agar DI Sawah Laweh dituntaskan karena irigasi ini sangat dibutuhkan," kata tokoh masyarakat Firdiis Datuak Penghulu saat menyampaikan aspirasi pada anggota DPR RI Zigo Rolanda yang reses di Koto XI Tarusan, Senin (6/10/2025).
Baca juga: Terungkap, 3 Biang Keladi Penyebab Irigasi di Purworejo Mati Selama 15 Tahun
Firdiis menyebutkan, saat ini warga hanya mengharapkan hujan untuk bersawah sehingga hanya bisa panen satu kali dalam setahun.
"Kalau irigasi sudah ada tentunya warga tak berharap hujan lagi, mereka bisa panen sampai tiga kali setahun," kata Firdiis.
Menanggapi aspirasi warga, Zigo menyebutkan pihaknya yang berada di komisi V DPR RI terus berjuang merealisasikan aspirasi itu.
Zigo mengatakan, pemerintah Prabowo sangat serius membangun masyarakat dari nagari atau desa.
"Infrastruktur dan pemberdayaan desa jadi prioritas Pak Prabowo. Makanya ada Koperasi Merah Putih, lalu pembangunan infrastruktur di nagari," jelas Zigo.
Baca juga: Setelah Menanam Bawang Merah, Menteri PU Janjikan Irigasi Gunungkidul
Zigo menyebutkan, bantuan Inpres irigasi tahap II sekitar Rp 2,9 miliar, tahap III sekitar Rp 15,9 miliar dan tersier sekitar Rp 3,5 miliar dengan total bantuan inpres sekitar Rp 22,3 miliar.
Selain itu dengan program reguler untuk pembangunan DI Sawah Laweh mendapatkan anggaran sekitar Rp 15 miliar.
"Nanti kita minta titik-titik mana yang jadi prioritas sehingga pembangunan diarahkan ke sana," kata Zigo.
Zigo mengatakan DI Sawah Laweh ini ditargetkan selesai dalam waktu lima tahun.
"DI zaman Pak Prabowo kita targetkan tuntas. Ini sudah jadi komitmen beliau. Secara bertahap dan mana yang prioritas kita kerjakan," kata Politisi Golkar itu.
Zigo pun berjanji untuk mengawal proses anggaran dan pembangunan DI Sawah Laweh itu.
"Ini sudah tugas kita wakil rakyat untuk menampung dan merealisasikan aspirasi. Ini tentu menjadi catatan dan kita kawal terus," kata Zigo.
Dalam reses itu Zigo membawa minta kerja Kepala Balai Jalan Nasional Sumbar Elsa Putra Friyandi, Kepala BPTD Sumbar Dedy Guswan, Balai Wilayah Sungai Sumatera V Padang dan lainnya.
Kasi Pelaksanaan BWSS V Padang Rezky Wahyudi mengatakan DI Sawah Laweh sudah dibangun sejak 2013 lalu.
Untuk menuntaskan DI itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 359 miliar lagi.
"Anggarannya sekitar Rp 359 miliar lagi sehingga dapat mengaliri 3.273 hektare sawah warga," jelas Rizki.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang