Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Editan Video Cabul AI di SMAN 11 Semarang, Diskominfo Jateng: Literasi Digital Harus Ditingkatkan

Kompas.com - 21/10/2025, 05:23 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Kasus video editan cabul berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menyeret nama guru, siswa, dan alumni SMAN 11 Semarang menjadi sorotan.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Tengah menilai kasus ini menunjukkan rendahnya etika digital di kalangan pengguna internet.

Kepala Diskominfo Jawa Tengah, Agung Hariyadi, menegaskan bahwa pesatnya kemajuan teknologi digital, termasuk AI, memiliki dampak ganda—positif sekaligus negatif.

“Teknologi AI itu banyak positifnya, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. Karena itu, literasi digital terus kami dorong,” ujar Agung saat dihubungi via telepon, Senin (20/10/2025).

Agung menyebut, rendahnya kesadaran etika digital sering terjadi karena pengguna internet merasa aman bersembunyi di balik identitas anonim.

Akibatnya, banyak yang meremehkan dampak dari tindakan digital yang sebenarnya memiliki konsekuensi nyata, sama seperti perilaku di dunia nyata.

Untuk menekan penyalahgunaan teknologi seperti pada kasus video cabul editan AI ini, Diskominfo Jawa Tengah terus menggencarkan edukasi literasi digital kepada masyarakat.

“Materinya tidak hanya teknis, tapi juga mencakup budaya dan etika digital. Itu kita sampaikan saat pelatihan mengenai keamanan digital dan pemanfaatan teknologi di lembaga pendidikan dan masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Kepala SMAN 11 Semarang Didorong Terbuka Tangani Kasus Editan Video Cabul AI

Sebagai bentuk mitigasi, Diskominfo Jateng telah menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga pendidikan, dan kelompok masyarakat, termasuk kelompok informasi masyarakat (KIM).

Tujuannya adalah memberikan pendampingan serta edukasi etika digital melalui berbagai kanal dan pelatihan.

Untuk menindaklanjuti kasus serupa di masa depan, Diskominfo Jateng membuka kanal pengaduan digital melalui aplikasi Jateng Ngopeni Ngelakoni (JNN) yang tersedia di App Store, serta call center 150945.

“Layanan aduan ini terbuka untuk semua, tidak ada hambatan. Kami pastikan setiap laporan akan ditindaklanjuti,” tegas Agung.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Komisi Digital (Komdigi) dan aparat penegak hukum guna memastikan proses penanganan kasus berjalan hingga tuntas.

Kronologi Kasus Video Deepfake AI

Sebelumnya, seorang alumni SMAN 11 Semarang bernama Chiko Radityatama Agung Putra menjadi sorotan publik setelah menyebarkan video deepfake AI yang menampilkan wajah guru dan teman-teman sekolahnya dalam video tidak senonoh.

Aksi ini memicu kecaman luas dari para korban, termasuk guru perempuan dan sesama alumni. Video tersebut disebarkan melalui akun media sosial X (Twitter) milik Chiko, dan dengan cepat viral serta menuai kemarahan warganet.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Chiko mengunggah video permintaan maaf secara terbuka melalui akun Instagram resmi sekolah, @sman11semarang.official.

“Saya ingin meminta permohonan maaf atas perbuatan saya, di mana saya telah mengedit dan mengunggah foto maupun video teman-teman tanpa izin pada akun Twitter saya,” kata Chiko dalam video yang diunggah Selasa (14/10/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau