Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rindu Rumah di Zona Merah: Warga Cikande Menanti Akhir dari Radiasi Cs-137

Kompas.com - 26/10/2025, 14:41 WIB
Rasyid Ridho,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Keluarga Faridah, salah satu warga Kampung Sadang, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, kini harus tinggal sementara di tempat relokasi.

Keputusan tersebut diambil karena rumahnya, yang telah dihuni sejak tahun 2013, berada di zona merah radiasi radioaktif Cesium-137.

"Tinggal di sana (di rumahnya) dari tahun 2013, baru kali ini pindah ke tempat baru. Ya semoga betah aja sih," ungkap Faridah kepada wartawan di Puskesmas Cikande, Minggu.

Relokasi ini diminta oleh pemerintah untuk memastikan keselamatan warga selama proses dekontaminasi, di mana masyarakat dilarang berada di rumah mereka.

Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terkontaminasi debu yang dihasilkan saat pengangkatan material yang terpapar.

"Alhamdulillah sehat, enggak ada keluhan apa-apa. Tadi juga abis diperiksa," tambah Faridah.

Baca juga: 28 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cesium-137 di Cikande Direlokasi

Berharap Kembali Hidup Normal

Warga Cikande sedang diperiksa terkait radiasi cesium-137. Dok.KLH Warga Cikande sedang diperiksa terkait radiasi cesium-137.

Ia berharap pencemaran radiasi Cs-137 dapat segera ditangani oleh pemerintah agar ia dan warga lainnya dapat kembali menjalani aktivitas dan kehidupan normal.

Faridah tidak sendiri. Ia bersama 27 warga lainnya direlokasi ke kontrakan yang telah disewa oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di Kampung Bunian, yang berlokasi tidak jauh dari rumah mereka.

Meskipun lokasi relokasi dekat dari rumahnya, Faridah mengakui bahwa tinggal di rumah milik sendiri lebih nyaman.

"Mudah-mudahan cepat beres, bisa kembali ke rumah, bisa beraktivitas normal lagi," harap Faridah.

Baca juga: Meski Pemerintah Sudah Nyatakan Cikande Bersih dari Cesium-137, Warga Mengaku Masih Cemas

Warga Kampung Sadang lainnya, Rukmawati (32), juga mengungkapkan harapannya agar lingkungan di rumahnya segera dibersihkan.

Sejak rumahnya dipasang papan peringatan dan garis tanda bahaya, ia merasa cemas akan dampak kesehatan bagi keluarganya.

"Harapan mudah-mudahan cepat selesai. Jadi, bisa beraktivitas kembali normal," kata Rukmawati.

Direlokasi Tanpa Bawa Barang

Komarudin, seorang buruh serabutan dari Kampung Barengkok, Cikande, juga mengalami nasib serupa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Sekretariat Mahasiswa di Makassar Diteror Bom Molotov, Satu Orang Terluka
Regional
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Banjir Semarang Surut, Penanganan Disebut Dapat Apresiasi dari Wapres Gibran
Regional
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Keraton Surakarta Terapkan Aturan Melayat Raja PB XIII: Perempuan Harus Pakai Rok Panjang
Regional
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup
Regional
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Bonus Makanan Pemberian SPPG Diduga Penyebab Keracunan di Pesantren Sumbawa Barat
Regional
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Polisi Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi, Mobil dan Motor Korban Ditemukan
Regional
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Kematian Prada Lucky di Barak, Sidang Terus Ungkap Peran Para Atasan
Regional
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Baru 1 Dapur MBG di Kota Magelang Kantongi SLHS, Dinkes: Yang Lain Hasil Lab Belum Bagus
Regional
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Bunyikan Musik Terlalu Keras, Mertua dan Menantu di Gowa Tewas Ditikam Tetangga
Regional
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi 'Ulet' Berkelit Saat Diperiksa
Polisi Propam Pembunuh dan Pemerkosa Dosen di Jambi "Ulet" Berkelit Saat Diperiksa
Regional
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Ada Perbaikan Rel Kereta, Jalan Kaligawe Semarang Diberlakukan Buka Tutup 3 Hari
Regional
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Dituduh Selingkuh dan Digugat Cerai, Pria Lampung Bunuh Mantan Istri dengan Sejumlah Tusukan
Regional
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Raja Surakarta PB XIII Wafat, Keraton Yogyakarta Tiadakan Pentas dan Tak Menabuh Gamelan
Regional
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Ketika Asmara Berujung Polisi Propam Bunuh dan Perkosa Dosen di Muaro Bungo Jambi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau