SERANG, KOMPAS.com - Keluarga Faridah, salah satu warga Kampung Sadang, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, kini harus tinggal sementara di tempat relokasi.
Keputusan tersebut diambil karena rumahnya, yang telah dihuni sejak tahun 2013, berada di zona merah radiasi radioaktif Cesium-137.
"Tinggal di sana (di rumahnya) dari tahun 2013, baru kali ini pindah ke tempat baru. Ya semoga betah aja sih," ungkap Faridah kepada wartawan di Puskesmas Cikande, Minggu.
Relokasi ini diminta oleh pemerintah untuk memastikan keselamatan warga selama proses dekontaminasi, di mana masyarakat dilarang berada di rumah mereka.
Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko terkontaminasi debu yang dihasilkan saat pengangkatan material yang terpapar.
"Alhamdulillah sehat, enggak ada keluhan apa-apa. Tadi juga abis diperiksa," tambah Faridah.
Baca juga: 28 Orang yang Tinggal di Zona Merah Radiasi Cesium-137 di Cikande Direlokasi
Warga Cikande sedang diperiksa terkait radiasi cesium-137. Ia berharap pencemaran radiasi Cs-137 dapat segera ditangani oleh pemerintah agar ia dan warga lainnya dapat kembali menjalani aktivitas dan kehidupan normal.
Faridah tidak sendiri. Ia bersama 27 warga lainnya direlokasi ke kontrakan yang telah disewa oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di Kampung Bunian, yang berlokasi tidak jauh dari rumah mereka.
Meskipun lokasi relokasi dekat dari rumahnya, Faridah mengakui bahwa tinggal di rumah milik sendiri lebih nyaman.
"Mudah-mudahan cepat beres, bisa kembali ke rumah, bisa beraktivitas normal lagi," harap Faridah.
Baca juga: Meski Pemerintah Sudah Nyatakan Cikande Bersih dari Cesium-137, Warga Mengaku Masih Cemas
Warga Kampung Sadang lainnya, Rukmawati (32), juga mengungkapkan harapannya agar lingkungan di rumahnya segera dibersihkan.
Sejak rumahnya dipasang papan peringatan dan garis tanda bahaya, ia merasa cemas akan dampak kesehatan bagi keluarganya.
"Harapan mudah-mudahan cepat selesai. Jadi, bisa beraktivitas kembali normal," kata Rukmawati.
Komarudin, seorang buruh serabutan dari Kampung Barengkok, Cikande, juga mengalami nasib serupa.